SABAT YANG BERSAHABAT
Yohanes 5:1-18
Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
(Yohanes 5:16)
Banyak aturan yang dibuat bangsa
Israel terkait hari Sabat. Setiap aturan diawasi dengan ketat, dan harus
ditaati sejak awal hari Sabat, yaitu hari Jumat saat matahari terbenam, hingga
akhir hari Sabat juga pada saat matahari terbenam. Hari Sabat menjadi hari yang
sangat penting, bahkan lebih penting daripada tindakan nyata dalam membantu
orang sakit untuk memperoleh kesembuhan, akibatnya bagi setiap orang yang sakit
dan membutuhkan pertolongan, hari Sabat menjadi hari yang mencekam.
Tuhan Yesus meluruskan itu
semua, bukan hanya dengan menyembuhkan orang sakit dan menyuruh orang tersebut
memikul kasurnya, IA juga menegaskan bahwa Allah Bapa, yang menciptakan hari
Sabat, terus bekerja sampai sekarang (pada hari Sabat) (Yohanes 5:17). Pernyataan
ini membuat hari Sabat menjadi hari yang bersahabat. Orang lumpuh yang
disembuhkan Tuhan sudah puluhan tahun berada di samping kolam Betesda, namun
tidak ada seorang Yahudi pun yang peduli padanya dan membantu dia, untuk masuk
ke dalam kolam Betesda ketika air kolam tersebut mulai bergoncang.
Orang Yahudi dan Imam-Imam pasti
sering melalui kolam Betesda dan tahu harapan orang-orang yang yang sakit dan
datang kesana. Namun hanya Tuhan Yesus saja yang bertanya kepadanya “maukah
engkau sembuh?” Tidak hanya sekedar bertanya, Tuhan Pun menyembuhkannya hingga
ia mampu mengangkat tilamnya sendiri. Kita tidak perlu mencari kolam Betesda
untuk memohon apa yang kita harapkan, karena Tuhan Yesus sudah berfirman agar
kita langsung mengatakan harapan kita kepadaNya.
Sudahkah kita datang pada Tuhan
untuk menyampaikan harapan kita? Apabila belum, segeralah datang kepadaNya,
karena ketika kita datang kepadaNya Tuhan tidak hanya bertanya “apa yang kita
harapkan”, namun IA memiliki kuasa untuk memenuhi harapan-harapan kita. (SHT)
DOA:
Tuhan Yesus kami sangat bersukacita karena kasih karuniaMu yang tidak terhingga itu selalu menyertai kami. Amin