HANYA TUHAN SAJA YANG MAHA TINGGI
Yesaya 2:12-17
Subianto
kecil dengan bangga memamerkan mainan barunya kepada teman-temannya. Ia merasa menjadi pusat
perhatian dan merasa lebih unggul karena memiliki
sesuatu yang tidak dimiliki
orang lain. Sikap seperti ini, meskipun terlihat sepele, mencerminkan benih-benih kesombongan yang ada dalam diri manusia. Jujur saja, kita
sering kali terjebak dalam keinginan
untuk dipuji, diakui,
dan merasa lebih penting
daripada orang lain. Media sosial semakin memperparah kecenderungan ini. Setiap
orang berlomba- lomba menampilkan citra diri terbaik
dan mencari validasi dari orang lain.
Yesaya 2:17 dengan tegas menyatakan, “Manusia
yang congkak akan ditundukkan, orang yang angkuh akan
direndahkan; hanya TUHAN sajalah Yang Maha Tinggi pada hari itu.” Bagian ini mengungkapkan bahwa kecongkakan
dan keangkuhan kita, sebesar dan sehebat apa pun, pada akhirnya akan ditundukkan di hadapan TUHAN. Di mata TUHAN, tidak ada yang layak meninggikan diri. Hanya Dialah
Yang Maha Tinggi,
sumber segala kekuasaan dan kemuliaan.
Maka, ketimbang menyombongkan diri, mari teladani sikap Kristus yang rendah
hati. Ia, yang meskipun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah sebagai milik yang harus
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba (Filipi 2:6-7).
Mari akuilah keterbatasan diri, dan jadikan Tuhan sebagai
satu-satunya sumber
kebanggaan dan pengharapan dalam hidup kita. (Wasiat)
REFLEKSI: Apakah kerendahan hati Kristus telah aku ikuti supaya aku tidak menjadi congkak dan angkuh?
