BERGANTUNGLAH KEPADA TUHAN
I Korintus 2:1-10
Supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia,
tetapi pada kekuatan Allah.(I Korintus 2:5)
Ada seorang muda yang sedang berjalan-jalan dan jatuh tergelincir, tetapi ia sempat berpegangan pada dahan dipinggir jalan itu sehingga tidak jatuh ke jurang yang ada dibawahnya. Ia begitu ketakutan dan berpegang erat, karena tahu ia akan jatuh ke dalam jurang jika pegangannya terlepas. Ia berdoa memohon pertolongan Tuhan agar diselamatkan. Ia berdoa tetapi tidak kunjung datang pertolongan. Dalam cerita itu dikatakan ada suara mengatakan, “Lepaskan tanganmu dari dahan itu, Aku, Tuhan akan menolongmu”. Anak muda ini tidak mau melepaskan tangannya dari dahan itu. Ia tidak percaya bahwa jika ia melepaskan tangannya ia akan selamat.
Sering dalam kehidupan, kita persis seperti anak muda tadi. Kita merasa sudah mempunyai hikmat versi kita sendiri. Hikmat yang paling masuk akal menurut kita dan kita mau hikmat itu yang menjadi jalan keluar akan persoalan hidup kita. Kita kurang mau memberi tempat untuk kekuatan Allah yang mungkin juga sering kali tidak kita pahami. Hikmat kita lebih mudah kita pahami, lebih sesuai dengan pikiran kita dan kita kurang memberi ruang untuk sesuatu yang tidak kita pahami.
I Korintus 2:5 menegaskan untuk kita bergantung pada kekuatan Allah, dan tidak semata-mata pada hikmat manusia. Marilah kita terus mengandalkan kekuatan Tuhan sehingga tidak merasa puas dan merasa hikmat kita yang paling baik. (Wasiat)
REFLEKSI:
Jangan hanya bersandar pada hikmat kita sendiri, bersandarlah kepada Tuhan