BELAJAR PERCAYA PENUH
Kejadian 6:11-22
Dalam pergaulan dan komunikasi sehari-hari, kita sering kali
lebih suka diperlakukan sebagai teman diskusi. Kita ingin pendapat
kita dihargai. Kita ingin didengar. Demikian
juga dalam hubungan
kita dengan Tuhan. Kita masih sering menyanggah,
bahkan merasa sangsi atas firman-Nya.
Allah datang menjumpai Nuh
dan mengungkapkan rencana-Nya untuk
memusnahkan manusia dengan air bah. Allah juga memerintahkan Nuh untuk
membuat sebuah bahtera. Hal-hal yang harus dilakukan pun disampaikan secara detail. Yang perlu kita perhatikan
adalah bahwa Nuh melakukan
semuanya tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya. Meskipun tampak
tidak mungkin terjadi air bah yang sangat besar, tidak ada pertanyaan, sanggahan,
atau pembelaan diri dari Nuh ketika Allah menyampaikan
rencana-Nya itu. Nuh mendengarkan, lalu melakukan semua yang diperintahkan
kepadanya. Segala ketentuan yang diberikan Allah secara detail dalam membangun
bahtera, tidak disanggah oleh Nuh. Ia melakukan seperti yang Allah perintahkan,
meskipun dia harus menerima cemooh dan tertawaan dari orang banyak.
Mari belajar dari Nuh yang
percaya penuh kepada Tuhan. Belajar mendengar dan menyimak tanpa perlu
mempertanyakan. Belajar percaya pada jalan Tuhan tanpa memaksakan jalan kita sendiri. Belajar percaya dan
melakukan seperti yang Tuhan kehendaki tanpa bersikeras
dengan pemahaman dan pikiran kita. (Wasiat)
REFLEKSI:
Percayalah kepada Tuhan dengan sepenuh hati.