AWASI UCAPANMU!
Mazmur 141
Suatu ketika, seorang ibu marah luar biasa kepada anaknya. Dalam
kemarahannya, ia berteriak, “Dasar kamu bodoh!
Dasar kamu anak setan!” Perkataan
itu membekas dalam hati si
anak dan tidak dapat ditarik kembali. Suatu hari, si anak mengunci pintu
kamarnya dan menolak untuk membukanya. Ia berteriak, “Jangan pedulikan saya,
saya cuma anak setan.” Di lain kesempatan, seseorang bercerita kepada saya
bahwa ia merasa tidak mampu melakukan sesuatu. Namun, ia teringat akan
perkataan ibunya, “Jangan putus asa, terus lakukan, kamu pasti bisa
melakukannya.” Perkataan itu membuatnya bersemangat untuk terus berusaha hingga
akhirnya ia berhasil.
Setiap hari, kita pasti
berujar dan berucap. Hampir tidak ada orang yang tidak pernah berbicara kepada
orang lain. Apakah kita menyadari bahwa dengan mulut kita, kita bisa menguatkan seseorang, tetapi dengan
mulut kita pula, kita bisa menghancurkan kehidupan seseorang?
Pemazmur memohon kepada Tuhan agar ia dimampukan untuk menjaga mulutnya.
Kita sering kali bertutur tanpa berpikir. Kita sering kali mengeluarkan kalimat tanpa menyadari dampaknya. Kita bahkan sering kali tidak lagi mengingat hal yang telah kita ucapkan. Mari belajar bertanggung jawab atas setiap kata yang keluar dari mulut kita. Mohonlah pimpinan Tuhan agar setiap tutur kata kita berkenan kepada-Nya. (Wasiat)
REFLEKSI:
Mari menyemangati orang lain dengan tutur kata kita, bukan malah melemahkan semangat atau bahkan menyakiti mereka.