ALLAH TIDAK AKAN MEMBINASAKAN LAGI
Kejadian 8:20-9:7
Di tengah hiruk-pikuk berita tentang bencana alam, peperangan,
dan berbagai krisis kemanusiaan, terkadang hati kita gelisah. Dunia ini
seolah-olah berada di ambang kehancuran. Dalam keadaan seperti itu, mungkin
muncul pertanyaan iman: apakah Allah menghendaki dunia ini hancur karena
dosa-dosa manusia?
Kejadian 8:21 memberikan jawaban
yang tegas. Ketika Nuh mempersembahkan kurban bakaran
sebagai tanda syukur, Allah berjanji
bahwa meskipun dunia
telah porak- poranda akibat dosa manusia,
Ia tetap menunjukkan kasih setia dan memberikan harapan baru. Allah tidak akan lagi
membinasakan bumi. Meskipun manusia berdosa, Allah tidak akan membalas
manusia setimpal dengan kesalahannya. Ia memberikan kesempatan kepada manusia untuk
bertobat dan kembali kepada-Nya. Kasih setia Allah sungguh tak terbatas.
Ia menginginkan pemulihan, bukan kehancuran. Allah rindu bersekutu dengan
manusia dan melimpahkan berkat-Nya.
Janji Allah ini menjadi dasar pengharapan kita di tengah dunia yang rapuh
ini. Kabar baik ini mendorong kita untuk hidup
dalam iman dan ketaatan. Hendaklah kita selalu bersyukur atas anugerah keselamatan yang telah diberikan- Nya.
Marilah kita mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang harum bagi-Nya.
Sebagaimana pelangi
menjadi tanda perjanjian Allah dengan Nuh, kiranya hidup kita pun menjadi tanda kasih setia Allah yang memulihkan
dunia yang dikasihi-Nya ini. (Wasiat)
REFLEKSI: Apa yang akan aku lakukan untuk menjadi tanda kasih setia Allah bagi dunia yang dikasihi-Nya ini?
