ALLAH BERSAMA YANG REMUK DAN RENDAH HATI
Yesaya 57:14-21
Suara
klakson bersahut-sahutan memecah pagi. Asap kendaraan bercampur debu jalanan
menyesakkan napas. Kesibukan kota seakan-akan menelan seluruh energi dan
pikiran. Di tengah hiruk-pikuk ini, hati terasa sesak. Beban pekerjaan, tuntutan hidup, dan masalah yang tak kunjung usai
membuat jiwa terasa lelah. Kerinduan akan ketenangan dan kedamaian
semakin menguat di tengah riuhnya kehidupan.
Rasanya ingin menjauh
dari semua ini, mencari
tempat untuk bernapas lega dan menemukan kembali
arti ketenangan serta kedamaian sejati.
Allah Yang Mahatinggi dan Mahakudus hadir bukan hanya di tempat yang tinggi dan kudus, tetapi juga bersama orang yang remuk dan rendah hati.
Ia bersemayam di tengah-tengah mereka yang jiwanya hancur,
yang hatinya terluka oleh
beban hidup. Perhatikanlah kabar baik yang luar biasa ini! Di tengah keputusasaan dan kelelahan, Allah hadir memberikan penghiburan dan
pemulihan. Ia rindu menghidupkan semangat yang patah dan menyembuhkan
hati yang terluka. Ketenangan dan kedamaian sejati bukanlah
tentang melarikan diri dari realitas, melainkan tentang menemukan Allah di tengah-tengah kesulitan hidup.
Maka, biarkanlah Allah menyentuh dan memulihkan jiwa kita yang lelah. Di dalam hadirat-Nya, kita akan menemukan kedamaian dan kekuatan baru untuk menghadapi setiap tantangan
hidup. Ingatlah, Allah Yang
Mahatinggi dan Mahakudus itu dekat dengan mereka yang remuk dan rendah hati. (Wasiat)
REFLEKSI: Apakah hatiku sudah menjadi tempat persemayaman Allah yang menguatkan semangatku?
