PUJIAN DI ATAS KESESAKAN
2 Tawarikh 20:1-22
Di zaman sekarang ada sebuah fenomena
di Negara Jepang yang disebut “Karoshi”, yaitu kematian akibat terlalu banyak bekerja.
Saking mahalnya biaya hidup, biaya pendidikan anak, maupun tabungan untuk
pensiun, banyak orang bekerja lembur hingga seratus jam per bulan. Jika mereka
bekerja kurang dari itu, mereka tidak bisa menghidupi diri. Bebanbeban inilah
yang membuat manusia merasa restless dan hidup dalam kesesakan.
Sebagai raja, Yosafat rentan mengalami tekanan. Suatu hari ada laskar yang besar hendak menyerangnya. Yosafat sangat takut, tetapi ia memutuskan mencari TUHAN. Kemudian, ia merancang strategi yang unik yakni bukan mengirim prajurit terbaik untuk berperang, melainkan mengangkat orang-orang untuk menyanyikan nyanyian syukur bagi TUHAN. Di ambang hidup dan mati, di dalam kesesakan, rakyat Yehuda diminta Yosafat untuk memuji nama TUHAN. Mereka percaya medan pertempuran adalah milik TUHAN dan Ia yang akan memenangkan perang bagi mereka.
Saudara, adakah di antara kita yang
sedang mengalami kesesakan hidup? Jika ada, ingatlah bahwa Tuhan semesta alam yang
memiliki pertempuran kita dan yang akan memberi kita kemenangan. Tetaplah
berdiri tegak, pujilah nama Tuhan di atas kesesakan. Memuji Tuhan di atas
kesesakan menunjukkan iman kita bahwa, “Hai, Masalah! Aku punya Tuhan yang
besar. Tak terbatas kuasa-Nya! Ia memberi kemenangan padaku!” Amin. (Wasiat)
REFLEKSI: Memuji Tuhan di atas kesesakan menunjukkan bahwa kita tidak berfokus pada masalah, tetapi pada besarnya kuasa Tuhan.
