TUHAN MENGAWASI
Kejadian 31:43- 32:2
Banyak orangtua yang berkeinginan agar anaknya yang sudah menikah tetap tinggal bersama mereka dan
mengikuti cara hidup mereka.
Sebaliknya, anak yang sudah menikah ingin hidup mandiri, terpisah dari orangtuanya, dan memiliki
cara sendiri dalam menjalankan rumah tangganya. Hal ini sering
menimbulkan ketegangan bahkan perselisihan di antara mereka.
Demikian pula Laban yang tidak ingin anak dan
cucunya jauh darinya. Namun, Yakub bersikeras ingin hidup
mandiri bersama istri dan anak-anaknya. Akhirnya, mereka mengikat perjanjian bahwa masing-masing pihak akan
tetap melakukan hal yang baik.
Yakub akan menjaga
anak- anak dan cucu-cucu
Laban, sementara Laban tidak akan mengganggu Yakub. Yang terutama, mereka percaya bahwa TUHANlah yang mengawasi mereka.
Jika di antara mereka ada yang melanggar, maka TUHAN yang akan bertindak. Dengan cara ini, mereka berdamai,
saling menghargai, dan saling percaya. Laban melepas anak, menantu, dan cucu- cucunya dengan keyakinan bahwa TUHAN akan melindungi
mereka. Yakub pun pergi bersama
istri dan anak-anaknya dengan lega, karena merasa didukung
oleh ayah mertuanya.
Keyakinan bahwa Tuhan mengawasi semua anggota
keluarga kita adalah kunci untuk hidup damai. Tak
ada ketegangan antaranggota keluarga. Semua saling
menghargai, menghormati, dan memercayai sesama anggota
keluarga yang memiliki sikap, pendapat, dan pilihan
yang berbeda. Tuhan mengawasi. (Wasiat)
DOA:
Tuhan, tidak seorang pun yang
luput dari pengawasan-Mu. Ajarlah kami untuk saling percaya
dan memercayakan sesama kami kepada Tuhan. Amin.
