TETAP TENANG
Yesaya 7:1-9
Kata tenang memiliki
arti tidak bergerak-gerak, diam, tidak berubah, dan tidak gelisah. Ketika
seseorang tidur nyenyak, biasanya ia tidak bergerak-gerak dan tetap diam. Tidurnya tenang. Sebaliknya, jika
seseorang memiliki banyak persoalan atau beban pikiran, biasanya tidurnya tidak
nyenyak dan gelisah. Orang yang berpendirian teguh berarti tidak berubah
pendiriannya. Jadi, orang yang tenang adalah orang yang tidak gelisah meskipun
menghadapi banyak masalah serta memiliki pendirian yang teguh.
“Jagalah agar dirimu tetap tenang.” Itulah firman Tuhan kepada Raja Ahas melalui Nabi
Yesaya. “Tenang” di sini berarti tidak berubah dan tidak gelisah.
Ketidakgelisahan dijelaskan melalui kalimat selanjutnya, yaitu: “Janganlah
takut dan janganlah kecut hatimu.” Jika hati tenang, tentu seseorang tidak akan takut ataupun kecut dalam menghadapi
masalah atau ancaman. Pada saat itu, Raja Ahas
sedang dikepung oleh Raja Aram dan merasa gentar
menghadapi ancaman tersebut. Namun, Allah menasihati Raja Ahas agar menjaga
dirinya supaya tetap tenang. Raja Ahas tidak boleh berubah keyakinan
bahwa Allah tetap berpihak kepadanya. Keyakinan kepada TUHAN inilah yang
memungkinkan hatinya tetap tenang.
Banyak hal yang kita jumpai
dalam hidup, termasuk masalah dan ancaman yang dapat menggentarkan hati.
Ingatlah bahwa Tuhan meminta kita untuk menjaga diri agar tetap tenang karena
Ia akan bertindak bagi kita. (Wasiat)
DOA:
Tuhan, ajar kami untuk menjaga diri agar tetap tenang dalam menghadapi tantangan dalam hidup ini. Amin.
