TANAH YANG BAIK
Lukas 8:4-15
Yang di tanah yang baik artinya orang-orang mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik, dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.
(Lukas 8:15)
Wisuda
adalah momen yang paling mengharukan bagi seorang yang telah menyelesaikan
studi sarjana, mengingat perjuangan untuk menulis dan penelitian adalah momen
melelahkan dan menguras energi. Namun, kita juga sering mendengar dan
diingatkan pada setiap acara wisuda, bahwa ini adalah awal, bagaimana ilmu yang
diperoleh menjadi berguna bagi kehidupan selanjutnya, adalah bukti keberhasilan
yang sesungguhnya.
Demikian
juga tentang pertumbuhan orang beriman. Orang beriman bertumbuh ketika tidak
hanya mendengar firman, melainkan juga menghidupi firman. Kita bisa mendengar
firman kapan dan di mana saja, apalagi zaman sekarang, akses untuk mendengarkan
firman terasa begitu mudah. Namun, mendengar firman barulah langkah awal,
bagaimana firman yang kita dengar berguna dalam hidup itulah yang terpenting.
Karena itu, diperlukan hati yang baik untuk menaruh firman dan ketekunan untuk
melakukannya. Seperti menyemai bibit tanaman perlu tanah yang baik, agar firman
bertumbuh dengan baik, perlu hati yang baik dan bertekun, hati yang tidak
menyimpang dan tetap setia pada Tuhan meski berada dalam berbagai kesulitan dan
tantangan.
Sudah
waktunya kita bergerak dari pendengar menjadi pelaku firman. Kita memberikan
pada Tuhan tanah yang baik, yaitu hati kita yang baik dan bertekunlah bukan
hanya untuk dapat bertahan hidup, melainkan untuk dapat membuktikan kita
bertumbuh dalam firman.(Wasiat)
DOA:
Tuhan jadikan hatiku tanah yang baik, untuk dapat menerima dan bertumbuh dalam firman. Amin.