RINDU KEPADA ALLAH
Mazmur 42
Rindu dan cinta adalah dua rasa yang tidak terpisahkan.
Kerinduan sepasang kekasih
muncul karena mereka saling
mencintai. Selalu ada keinginan untuk menghabiskan waktu bersama sambil
berbincang dan menyatakan cinta.
Rindu adalah rasa yang menuntut untuk dipenuhi. Zaman sekarang, orang rela
membayar mahal demi bisa bertelepon atau melakukan video call dengan orang- orang terkasih.
Kerinduan pemazmur
kepada Allah adalah
wujud cinta yang besar kepada
Sang Pencipta, yang selalu menuntut untuk dipenuhi. Jauh dari Allah membuatnya
terpuruk dalam duka dan kehilangan semangat hidup. Ini adalah konteks ketika ia
berada dalam pembuangan, jauh dari Bait Allah, sehingga ia hanya bisa mengingat
saat berada dalam arak-arakan menuju Bait Allah bersama jemaat lainnya sambil
bernyanyi dengan sukacita. Pemazmur tidak mau membiarkan dirinya terpuruk dalam kesedihan;
ia terus membangun harapan dan semangat dengan menaikkan syukur kepada TUHAN.
Ketika diterpa banyak
masalah—keuangan yang sulit, penyakit menahun, penghasilan yang tidak tetap—kadang kita merasa Tuhan terlalu
jauh untuk dicapai. Terkadang, kita membiarkan kekecewaan dan kemarahan
memenuhi hati kita. Namun, pemazmur mengingatkan kita bahwa yang harus kita
lakukan adalah terus mencintai Allah, berseru kepada-Nya, dan menunggu dengan
sabar. (Wasiat)
DOA:
Tuhan Yang Maha Pengasih, isilah hati kami yang merindu dengan cinta-Mu, agar kami dikuatkan untuk menjalani hidup. Amin.