PERTOLONGANKU DARI TUHAN
Mazmur 121
Saya pernah mengalami sakit cukup serius,
sehingga saya harus dibantu
untuk melakukan aktivitas apa pun. Ketika seorang pendeta senior menjenguk,
saya menyampaikan kekhawatiran saya. Saya khawatir tidak ada yang menolong
saya karena suami saya harus bekerja
dan kakak saya harus pulang untuk
mengurus berbagai hal di rumahnya. Rekan pendeta senior itu berkata, “Jika kamu percaya Tuhan, kamu
tidak usah khawatir. Dia penolong kita dan mempunyai cara untuk
menolong kamu.”
Kadang, kita terpaku pada
orang yang menolong kita, sehingga saat mereka tidak bisa menolong, kita
menjadi khawatir. Pemazmur, ketika melayangkan matanya ke gunung-gunung yang harus dilaluinya, bertanya, “Dari manakah datang pertolonganku?” Pertanyaan itu
menggambarkan bahwa situasi yang akan dia hadapi tidaklah mudah dan tidak hanya sebentar.
Ia membutuhkan penolong untuk mengarungi perjalanan ziarahnya menuju
rumah Allah. Ia menjawab sendiri pertanyaan itu bahwa pertolongannya berasal
dari TUHAN. TUHAN memberi kesanggupan agar
ia bisa melewati perziarahannya. TUHAN menjaganya dengan baik, 24 jam
setiap hari.
Pertolongan kita ialah dari
Tuhan, bukan dari uang, kedudukan, pasangan, anak, orangtua, orang kaya, atau kuasa apa pun. Memang, Tuhan bisa
menyatakan pertolongan-Nya lewat sesama
kita, tetapi ingatlah
bahwa penolong kita adalah Tuhan. Ia pasti menolong kita dengan cara
dan waktu-Nya. (Wasiat)
DOA:
Tuhan, ampunilah kami karena
sering mengandalkan pertolongan yang bukan dari pada-Mu,
padahal hanya Engkaulah
penolong kami. Amin.
