NYANYIAN PUJIAN MARIA
Lukas 1:46b-55
Menyanyi adalah salah satu cara manusia mencurahkan perasaannya, baik rasa bahagia
maupun rasa sedih. Dalam
duka, kita menyanyi, dalam suka pun, kita menyanyi. Banyak lagu tercipta karena
didorong oleh perasaan
yang sedang dialami penciptanya.
Awalnya, Maria
sempat takut dan ragu ketika
malaikat berkata kepadanya bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus. Hal
ini sangat wajar mengingat Maria dan Yusuf baru bertunangan. Namun, akhirnya
Maria memilih berserah kepada
kehendak Tuhan. Ia mau terlibat dalam karya Allah di dalam Yesus untuk menyelamatkan manusia.
Diliputi sukacita yang besar, Maria berkunjung ke rumah saudaranya,
Elisabet, yang sedang mengandung Yohanes Pembaptis, dan menyanyikan nyanyian
syukur bagi Tuhan.
Menarik untuk melihat lirik nyanyian Maria, bagaimana
ia memuji pekerjaan Allah yang melakukan keadilan bagi manusia. Orang yang
congkak diceraiberaikan, orang yang berkuasa diturunkan, dan orang kaya disuruh
pergi dengan tangan kosong. Sebaliknya, Tuhan memberikan rahmat kepada orang
yang takut akan Dia, meninggikan orang yang rendah, melimpahkan kebaikan kepada orang lapar, dan menolong umat-Nya. Itulah
sebabnya Maria mau menerima tugas menjadi ibu Yesus. Kita pun tentu mau
mendukung pekerjaan Tuhan. Mari memberi diri menjadi alat untuk menghadirkan
pekerjaan Allah di tengah-tengah umat manusia. (Wasiat)
DOA:
Ya Allah, kami percaya Engkau mengasihi manusia dan selalu memberi yang terbaik, jadikanlah kami saluran berkat-Mu. Amin.