MEMBAWA MASALAH KE HADAPAN TUHAN
2 Raja-raja 19:8-20, 35-37
Mekanisme pembelaan diri (Defence
Mechanism) adalah proses psikologis dalam diri seseorang
yang aktif saat ia menghadapi situasi tidak nyaman
atau mengancam. Ada beberapa bentuk defence
mechanism, di antaranya adalah penyangkalan, yaitu menolak kenyataan yang
tidak nyaman, dan ini merupakan bentuk yang paling umum; represi, yaitu
menyembunyikan perasaan atau pikiran tertentu; proyeksi,
yaitu menyalahkan pihak lain;
dan rasionalisasi, yaitu mencari alasan logis untuk membenarkan tindakannya.
Raja Hizkia menerima surat
dari raja Asyur. Surat tersebut berisi ancaman bahwa Kerajaan Yehuda akan
diserang dan dihancurkan. Respons Hizkia terhadap ancaman itu adalah ia memahami dan menerima
bahwa itu adalah kenyataan. Kemudian, ia pergi ke Rumah TUHAN dan membentangkan
surat tersebut di hadapan-Nya. Ia tidak pergi meminta bantuan kepada bangsa
lain. Ia juga tidak terlebih dulu berbicara kepada para panglima atau pejabat
kerajaan, apalagi kepada rakyatnya. Namun, ia langsung menghadap
TUHAN dan membawa masalah yang
dihadapinya kepada-Nya. Hizkia berdoa memohon TUHAN menyelamatkannya, dan TUHAN bertindak menolongnya.
Bagaimana dengan defence mechanism Saudara? Biasakanlah
untuk pertama-tama membawa setiap situasi
atau masalah kepada Tuhan. Mintalah Tuhan untuk
menolong Anda, dan Tuhan akan bertindak. (Wasiat)
DOA:
Tuhan, kami mau
membawa masalah kami ke hadapan-Mu. Kami percaya Tuhan pasti menolong. Terima kasih, Tuhan. Amin.
