KESETIAAN BERUJUNG BERKAT
Ulangan 29:2-20
Sebagai petani, Andika tekun menggarap ladangnya. Ia mencangkul
tanah, menabur benih, menyiram tanaman, dan memberi pupuk secara teratur.
Meskipun cuaca tidak menentu, hama
mengancam, dan hasil panen belum
pasti, ia tetap setia merawat ladangnya. Ia percaya bahwa ketekunan dan
kesetiaan dalam pekerjaannya akan
menghasilkan panen yang baik. Kesetiaan Andika
ini mencerminkan pesan
penting dalam Ulangan
29:2–20, yaitu kesetiaan yang berujung pada kesejahteraan.
Musa mengingatkan Bangsa
Israel akan karya Allah yang luar biasa. Allah telah membebaskan mereka dari
perbudakan di Mesir, memelihara mereka di padang gurun, dan memberi mereka
tanah Kanaan. Semua ini menunjukkan kasih setia Allah yang tak terbatas. Namun,
Allah juga menegaskan pentingnya kesetiaan umat-Nya. Ketaatan dan kesetiaan
kepada Allah adalah kunci untuk mengalami berkat dan kesejahteraan dalam hidup.
Seperti petani yang setia
menggarap ladangnya, kita dipanggil untuk setia bekerja setiap hari sambil tetap tinggal
dalam kasih Allah. Kesetiaan kita bukan hanya sebatas ritual keagamaan, tetapi juga tecermin
dalam setiap aspek kehidupan: pekerjaan, keluarga,
pergaulan, penggunaan waktu, serta talenta. Ketika kita setia, kita menunjukkan
kepercayaan kepada janji Allah yang membuka pintu bagi
berkat-Nya yang melimpah. Mari belajar dari kesetiaan Bangsa Israel dan berkomitmen untuk hidup dalam ketaatan
dan kesetiaan kepada Allah, Sang Sumber segala berkat. (Wasiat)
REFLEKSI: Apa saja wujud kesetiaanku kepada Allah selama ini?
