ALLAH ABRAHAM, ISHAK, DAN YAKUB
Keluaran 3:13-20
Jika Saudara diberikan kesempatan untuk memilih, apa yang akan
Saudara wariskan kepada keturunan Saudara? Harta—dapat berupa aset, uang,
bisnis, jabatan, maupun kedudukan—atau iman? Jika pilihan ini dibuat secara kaku, tampaknya
menjadi sesuatu yang tidak mungkin, karena tidak ada orang yang dapat hidup
tanpa uang. Orang yang tidak memiliki kedudukan atau jabatan juga dapat
menghadapi kesulitan. Namun, jika seseorang memiliki kekayaan tanpa iman,
apakah ia akan mampu bertahan? Jika ia memiliki
jabatan, tetapi tidak
memiliki iman, apakah ia tetap akan teguh?
Menarik untuk melihat teks
kita hari ini, saat Allah memperkenalkan diri kepada Musa. Allah adalah Allah
nenek moyang—Allah Abraham,
Ishak, dan Yakub. Iman menjadi sesuatu yang
diwariskan secara komunal. Hubungan dengan Allah bersifat sangat pribadi dan personal,
tetapi pada saat yang sama juga menjadi sesuatu
yang dimiliki secara turun-temurun dalam komunitas. Bagi umat
Israel, iman merupakan warisan yang terus
diberikan dari generasi ke generasi.
Bagaimana dengan kita? Apa
yang akan kita wariskan dalam kehidupan ini? Uang? Jabatan?
Atau iman? Ada hal-
hal yang tidak dapat dibeli dengan uang, dan ada keadaan
di mana bahkan kekayaan atau kedudukan tidak akan mampu membuat seseorang
bertahan. (Wasiat)
REFLEKSI:
Memiliki uang atau jabatan tanpa iman hanya akan membawa pada kehancuran.