MANIS DI BIBIR PAHIT DI HATI
Yesus dalam teks Injil hari ini mengecam keras orang Farisi dan ahli Taurat. Ketekunan mereka dalam melaksanakan hukum Taurat tentu tidak diragukan lagi. Masalahnya adalah pengetahuan mereka tentang Taurat hanya sebatas aspek pengetahuan (kognitif), belum menyentuh aspek pembaruan isi hati (afektif) yang mendorong terjadinya pembaruan sikap hidup menjadi lebih baik (psikomotorik). Hal ini terlihat dari sikap mereka menafsirkan dan melakukan hukum Taurat yang disesuaikan dengan selera dan kepentingan mereka sendiri. Mereka sangat pandai dalam memuliakan Tuhan melalui bibirnya, tetapi hatinya jauh dari Tuhan. Mereka manis di bibir, tetapi pahit di hati.
Lingkungan sekitar kita membutuhkan orang-orang yang berintegritas, bukan yang sekedar pencitraan. Oleh sebab itu, mari kita memuliakan Tuhan dengan hidup kita. Biarlah isi hati dan tindakan kita benar di mata Tuhan. Kita manis di bibir dan juga manis di dalam tindakan. (Wasiat)
Doa
Ya Tuhan, kiranya hati kami maupun perkataan bibir kami menyenangkan hatimu. Amin.