PENGKHIANATAN

Yohanes 13:21-32 


Motif Yudas Iskariot mengkhianati Yesus kontroversial. Beberapa pendapat menyatakan: Pertama, motif Yudas Iskariot adalah uang. Sebab, ia menjual Yesus sebesar 30 keping perak. Kedua, mengharapkan Yesus, saat ditangkap, menyatakan kuasa mukjizat-Nya sebagai Anak Allah. Ketiga, menurut Injil Yudas, Yudas Iskariot menolong Yesus terbebas dari belenggu tubuh. Jadi, menurut pseudopigrafa (tulisan palsu) Injil Yudas, Yudas tidak mengkhianati Yesus.

Tulisan palsu bernama Injil Yudas ini tidak dapat menjadi rujukan karena baru ditulis tahun 300. Sumber yang kuat adalah kitab Injil-Injil, termasuk Injil Yohanes. Di Yohanes 13:27 dikatakan bahwa motif Yudas Iskariot adalah ia dikuasai oleh Iblis sehingga merancang pengkhianatan kepada diri Yesus. Namun, rencana Yudas Iskariot tersebut diketahui oleh Yesus. Secara terbuka Yesus memberi tanda dengan memberi roti seraya mencelupkannya ke dalam air anggur. Yesus juga secara terbuka mengingatkan Yudas Iskariot dengan rencana yang akan dilakukan.

Pengkhianatan dilakukan oleh orang-orang terdekat: suami, istri, anggota keluarga, dan sahabat. Dampaknya destruktif. Semua yang terlibat akan terluka secara batin. Relasi menjadi rusak. Pengkhianatan merupakan kejahatan moral sebab bersumber pada pola kerja dan strategi Iblis. Umat percaya dipanggil untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kesetiaan dalam relasi suami-istri, persahabatan, dan hubungan kerja. (Wasiat)

 

Doa

Bapa surgawi, jadikanlah kami orang-orang yang setia sehingga tidak melakukan pengkhianatan kepada siapa pun dalam kehidupan kami. Amin.