MENGIKUTI JALAN TUHAN

Mazmur 18:2-4, 21-33


Doktrin Sola Fide dan Sola Gratia, hanya iman dan hanya anugerah, seringkali menjadi bumerang bagi orang-orang Kristen. Kita begitu terbuai dengan keyakinan bahwa kita diselamatkan karena Allah telah memberikan anugerah keselamatan kepada kita. Anugerah itu diberikan kepada kita, bukan berdasarkan kebaikan-kebaikan kita, tapi berdasarkan iman kita semata.

Pemahaman semacam ini membuat kita tidak terlalu memperhatikan sikap dan perilaku kita. Kita begitu mudah melakukan dosa dan enggan mendisiplin diri kita dalam kehidupan Kristiani sebagaimana Allah kehendaki, karena kita menganggap urusan keselamatan adalah urusan Allah semata, yang tidak ada kait-mengaitnya dengan sikap dan perilaku kita. Pemazmur ingin mengoreksi kekeliruan ini. Kita diingatkan bahwa perlakuan Tuhan terhadap kita sangat terkait erat dengan sikap dan perilaku kita. Tuhan memperlakukan kita “sesuai dengan kebenaran (tsedeq = keadilan)” yang kita praktikkan dalam kehidupan kita dan “kesucian tangan” kita (ay. 21). Itu bisa terjadi jika kita “tetap mengikuti jalan Tuhan dan tidak berlaku fasik terhadap Allah” (ay. 22).


Ini tidak berarti bahwa keselamatan kita bergantung pada usaha kita sendiri sebagai manusia. Betapa pun kita berusaha, kita tidak pernah bisa sempurna. Namun, ini sungguh berarti bahwa bagaimana Allah memperlakukan kita berkait erat dengan bagaimana kita memperlakukan Allah dan sesama kita, bahkan juga alam lingkungan kita. (Wasiat)


Doa
Tolong kami, ya Tuhan, untuk mendisiplinkan sikap dan perilaku  kami agar Engkau selalu berkenan kepada kami. Amin.