Untuk format audio klik disini
STANDAR TUHAN
Mazmur 15
Setiap orang membutuhkan standar untuk hidup. Karena itu,
masing-masing orang mungkin akan membuat standar bagi dirinya. Akibatnya,
standar yang satu bisa berbeda atau bahkan kontras dengan standar yang lain.
Namun, apa standar yang memungkinkan kita bisa hidup bersama dengan lebih baik
dari perspektif yang lebih tinggi atau Tuhan?
Daud mengajukan sebuah pertanyaan retoris lalu menjawab
sendiri pertanyaan itu: “Siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?” Kalau kita
bisa menumpang dalam kemah Tuhan, niscaya kita pun dapat hidup bersama sebagai
anak-anak Allah di dalam dunia. Syarat atau standarnya adalah berpegang pada
kebenaran dan keadilan. Apa rinciannya? Tidak menyebar fitnah, tidak berbuat
jahat pada teman dan tetangga, mengapresiasi orang yang takut akan Tuhan,
memegang komitmen walau rugi, dan tidak makan riba dan menerima suap. Ini
standar yang diberikan, dan standar ini menjadi standarnya Tuhan; standar yang
mengajak manusia untuk sebesar-besarnya membawa kebaikan bersama dan bagi orang
lain.
Standar yang diberikan itu tentu baik untuk semua.
Masing-masing orang tidak akan mempertentangkannya sebab tidak ada di antara
kita yang ingin dijahati oleh orang lain. Walaupun standar itu bagi sebagian
orang mungkin akan dinilai terlalu tinggi karena faktanya ada juga orang yang
makan riba. Namun, itulah standar yang membuat kita hidup baik, bersahabat, dan
terhormat. (Wasiat)
Doa: Hidup seturut kehendak-Mu, itulah kerinduan kami. Menjalani hari-hari dengan standar Kristus, di manapun, kapan pun, AMIN.