Untuk format audio klik disini


AIR MATA DAN MATA AIR

Wahyu 21:1-7



Adakah orang yang tidak pernah mengeluarkan air mata? Tidak pernah terluka? Tidak pernah kecewa dan marah? Tidak pernah berdukacita? Semua itu pertanyaan retorik yang jawabannya sudahlah pasti kita tahu: tidak ada! Semua manusia berjuang. Semua manusia pernah meneteskan air mata dalam perjalanan masing-masing. Di dunia yang kita tinggali ini, begitu mudah menemukan air mata!

 

Wahyu 21:4 menggambarkan perjalanan manusia yang akrab dengan duka dan air mata. Firman Tuhan ini tidak hanya menunjukkan manusia dan air mata, tetapi membingkai seluruh hidup manusia itu dengan kehadiran Tuhan, Sang Mata Air. Wahyu 21:6 menuliskan, “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari air kehidupan.” Dari ayat 4 & 6, kita melihat dua hal, yakni: manusia dan air mata, juga Tuhan dan mata air kehidupan. Dalam kondisi manusia itu, Tuhan tidak ingin manusia terus hidup berurai air mata. Tuhan datang, Ia memberi dengan cuma-cuma, mata air kehidupan sendiri. Tuhan juga mengingatkan, “Aku adalah Alfa dan Omega” yang berarti Dia hadir sedari dunia ini belum dijadikan, di tengah hidup saat ini, dan juga di akhir nanti. Oleh karena itu, Tuhan ingin, di tengah air mata kita sekalipun, kita tetap mengingat kehadiran-Nya, Sang mata air kehidupan.

 

Kita tahu, di masa pandemi ini ada begitu banyak orang yang merasakan duka karena kepergian yang terkasih, juga orang yang mengalami kegagalan, kebangkrutan, dan membuat tak lagi semangat melanjutkan hidup. Hari ini Tuhan yang menyertai kita itu berdiri di hadapan kita dan meraih kita. DIA-lah mata air kehidupan itu. Engkau yang penuh air mata, Tuhan memberi air kehidupan, minumlah, dan bersemangatlah lagi melanjutkan lagi hidup ini. Tuhan Memberkati kita semua. Amin. (DWM)


 

DOA :
Allah Bapa, saat kami penuh air mata, tolonglah kami melihat Engkau, Sang Mata Air Kehidupan, supaya kami minum air kehidupan dan kuat berjalan lagi. Amin.