Nyanyian Pujian Zakharia
Betapa gembiranya Zakharia, ia mengalami penggenapan janji
Tuhan. Allah telah berkenan menghapuskan aib Zakharia – Elisabet, dengan
mengaruniakan anak bagi mereka di masa tua mereka bahkan Allah juga berkenan
memilih anaknya untuk membuka jalan bagi Tuhan dalam melawat umat-Nya di dunia.
Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau
akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya (Ay.76). Dan
juga selama Elisabet mengandung, dia menjadi bisu, namun, setelah Elisabet
melahirkan Yohanes, Zakharia dapat berbicara kembali. Begitu banyak perbuatan
ajaib Allah dalam kehidupan Zakharia dan keluarganya, membuat ia menaikkan
pujian dan syukur kepada Allah.
Bagaimana dalam kehidupan kita? Jika kita menengok ke
belakang, tidak terbilang banyaknya pertolongan-Nya yang selalu kita rasakan,
janji-janji Tuhan yang sudah tergenapi dan akan tergenapi. Apakah hidup kita juga
senantiasa diliputi rasa syukur dan penuh pujian kepada Allah? Sudah sepatutnya
kita menaikkan syukur kita kepada Allah karena Allah telah berkenan melawat
kita yang berdosa.
Ia melawat kita melalui anak tunggal-Nya yaitu Yesus Kristus dan mengaruniai kita keselamatan. Dalam ungkapan syukur kita, siapkah kita untuk dipilih menjadi pendahulu dan penyiap jalan bagi Tuhan dalam melawat umat manusia, juga menjadi alat Allah untuk mewartakan terang-Nya? Mari kita memasuki tahun baru ini dengan hidup dalam Terang Tuhan yang mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera. Tuhan memberkati. (PBA)
Doa
Bapa, kiranya Sinar Surya pagi- Mu menerangi kami, mengusir kegelapan dari hidup kami. Amin.