KESOMBONGAN

Yehezkiel 28:11-19

Ketika hidup bergelimang harta, kadang kita malah jadi sombong dan jatuh dalam dosa. Itulah yang menjadi kisah Tirus, sebuah kota-negara yang makmur. Yehezkiel 28 dibuka dengan pengakuan akan prestasi Tirus mengembangkan daerahnya. “Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel; tiada rahasia yang terlindung bagimu. Dengan hikmatmu dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kau kumpulkan dalam perbendaharaanmu. Karena engkau sangat pandai berdagang engkau memperbanyak kekayaanmu” (Yeh. 28:3-5). Sayangnya, pengakuan ini ditutup dengan pernyataan, “dan karena itu engkau jadi sombong.” 

Kesombongan Tirus inilah yang dikecam Yehezkiel. Bukan harta kekayaan Tirus yang dipersoalkan, tetapi dosanya. “Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa (ay. 16). “Dengan banyaknya kesalahanmu dan kecurangan dalam dagangmu engkau melanggar kekudusan tempat kudusmu” (ay. 18). Itu sebabnya Allah menghukum Tirus.

Kelimpahan harta memang tidak serta merta bisa diartikan sebagai berkat Tuhan. Bahkan bisa jadi itu merupakan tanda awal datangnya murka Tuhan. Tuhan tidak anti kekayaan, tapi Tuhan tidak pernah suka dengan dosa, termasuk kecurangan untuk memperkaya diri dan kesombongan. Banyak orang yang memang kaya, tapi tidak mengenyam kebahagiaan; keluarganya hancur, anak cucunya hidup tidak terhormat, dan lain sebagainya. Karena kekayaan memang tidak selalu jadi tanda berkat Tuhan. (Wasiat)

DOA:
Jauhkan kami, ya Tuhan, dari sikap sombong dan nafsu memperkaya diri dengan segala cara hingga kami tidak berjalan di jalan-Mu. Amin.