Allah Mengerti Allah Peduli

Hakim-Hakim 6:11-24



Tempaan persoalan dan kesulitan hidup bisa membuat kita merasa kecil, tidak berdaya dan putus asa. Apakah aku mampu? Apakah akan ada hari depan? Bisa menjadi seperti dibutakan akan masa depan yang lebih hebat yang Tuhan mau kita jalani.

Gideon yang dikenal sebagai pahlawan yang gagah berani dan pejuang hebat pun mengalaminya. Dalam masa mudanya, orang Israel hidup di Tanah Kanaan namun dalam cengkeraman rasa takut akan penguasaan orang Midian. Saking takutnya, mereka tinggal dalam tempat-tempat persembunyian untuk berlindung dalam gua-gua dan kubu-kubu di pegunungan. Allah mengerti. Sangat manusiawi bahwa dalam kondisi serupa ini Gideon mempertanyakan kehebatan dan penyertaan Tuhan. Mempertanyakan bukti cerita-cerita nenek moyang mereka bahwa Allah mereka mampu mengerjakan hal-hal ajaib dengan membawa mereka keluar dari Mesir.– (ay.13).

Gideon mengekspresikan rasa putus asanya saat Allah berfirman agar dia pergi dengan kekuatannya menyelamatkan orang Israel dari orang Midian. Gideon merasa kecil sebagai orang yang paling muda dan berasal dari kaum yang paling kecil di Suku Manasye. Tidak berhenti sampai disitu, Gideon bahkan meminta pertanda dari Allah apakah yang memberi firman itu adalah sungguh-sungguh Allah, dan apakah Allah sungguh-sungguh memberi kasih karunia baginya. Allah peduli akan semua keraguan dan frustasi yang dialami Gideon. Namun itu semua tidak bisa menghentikan rencana besar Allah. Dalam penyertaan Allah, Gideon merubuhkan mezbah Baal, mendirikan mezbah bagi Tuhan Allah dan mengusir musuh. Jika Allah mau memakai kita, maka DIA akan memakai seberapapun keberadaan diri kita. “Pergilah dengan kekuatanmu ini!” (ay.14)

Tuhan tidak meminta lebih dari kekuatan yang kita punya, Namun keberadaan kita itu jika ingin dipakai-NYA, maka penyertaan-NYA tidak akan pernah lepas. Tuhan bisa menjadikannya kehebatan tak terhentikan. (SEH)



Doa

Ya Tuhan, kuserahkan putus asa, kecemasan, kecil hati ini kepadamu. Pakailah, sertailah. Aku mau belajar percaya bahwa apapun keberadaanku ini jika dalam penyertaan-Mu, maka keselamatan adalah buahnya. Amin.