Bersyukur Sebagai Bangsa Indonesia

Yesaya 66:18-24


Tanggal 17 Agustus yang lalu kita mensyukuri momen kemerdekaan Bangsa Indonesia dari penjajahan. Kita pun bersyukur sebagai bangsa Indonesia memiliki kemerdekaan dan kesempatan untuk beribadah dan memuliakan Allah dengan cara dan budaya sebagai orang Indonesia. Apalagi di bulan budaya GKI Kranggan ini, maka menjadi Kristen bukan berarti cara beribadahnya sama dengan bangsa barat atau timur tengah. Indonesia punya ragam budaya dan cara untuk menyembah Allah yang perlu dilestarikan. 

Mungkin ini maksud Proklamator Ir. Soekarno ketika menyebutkan sila pertama Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa pada 1 Juni 1945 diartikan sebagai Ketuhanan Yang Berkebudayaan. Menjadi Kristen Indonesia bukan Kristen Barat. Nabi Yesaya menyebutkan di Yesaya 66:23 bulan berganti bulan, sabat berganti sabat - meski masa berlalu namun ada satu yang tetap yaitu, seluruh umat manusia akan datang sujud menyembah di hadapan-Ku. 

Manusia memang diciptakan sebagai makhluk yang menyembah. Tidak bisa tidak manusia pasti menyembah. Pertanyaannya kemudian kita menyembah siapa? diri sendiri, hobi, kesenangan, uang, pekerjaan jadi sesembahan? atau TUHAN semata-mata. Selamat menyembah - menyembah TUHAN dengan cara dan budaya Indonesia. Ikut dalam arak-arakan dari pulau-pulau yang jauh yang belum pernah mendengar tentang Aku dan belum pernah melihat kemuliaan-Ku (Yes 66:19) (SR)


Doa : Terimalah sujud sesembahan kami ya Allah yang kami lakukan sebagai Bangsa Indonesia - bangsa yang Kau berikan kemerdekaan. Amin