MEMULIAKAN TUHAN

Roma 2:17-29


“Di dalam kehidupan ini kita dapat memilih antara hidup yang memuliakan Tuhan atau mempermalukan Tuhan.” Pernyataan  ini tentunya mendorong kita untuk mempunyai hidup yang memuliakan Tuhan lewat hidup kita.

Paulus dengan tegas mengatakan kepada umat Kristen yang berlatar belakang Yahudi bahwa keselamatan dan hidup yang memuliakan Tuhan tidak berdasarkan etnis atau karena telah melaksanakan perintah Taurat termasuk sunat. Sunat yang benar bukanlah sunat lahiriah, melainkan sunat di dalam hati. Sunat di dalam hati adalah sebuah proses pembaruan hidup yang dilakukan dengan sungguh-sungguh di dalam Tuhan agar makin mempunyai hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Bagi Paulus, mereka yang telah sunat hati akan memperlihatkan tanda kehidupan sebagai berikut: Pertama, seorang yang dapat mengajar dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum mengajar orang lain (ay. 21-22). Kedua, seorang yang tidak hanya memberitakan kebenaran, tetapi sungguh menghidupi kebenaran tersebut (ay. 23-24). Ketiga, seorang yang tidak hanya beribadah secara lahiriah, tetapi juga dengan hati yang sungguh-sungguh mengasihi Allah melalui sikap hidupnya sehari-hari (ay. 25-29).

Setiap pribadi yang telah mengalami pembaruan hidup akan memiliki kehidupan yang memuliakan Tuhan. Nyatakanlah kasih Tuhan dengan tepat melalui sikap hidup kita agar menjadi kesaksian yang hidup bagi sesama kita. (Wasiat)


Doa:
Kami rindu, hidup kami senantiasa memuliakan nama Tuhan, baik melalui perbuatan maupun perkataan kami, Amin.