Yohanes 20:25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

 

Kisah Para Rasul 2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

 

Kisah Para Rasul 9:17 Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."

 

Kekristenan memang harus diawali dengan perjumpaan pribadi dengan TUHAN....Perjumpaan bisa merupakan pengalaman one on one seperti kasus Paulus atau perjumpaan beramai ramai seperti murid Yesus menyaksikan kebangkitan atau bisa juga dari pemberitaan Firman dgn kuasa Roh Kudus seperti jemaat mula mula....apapun caranya tapi esensinya PERJUMPAAN DGN TUHAN HARUS TERJADI.... Perjumpaan itu harus dilanjutkan response kita menerima anugrah yg ditawarkan dan dilanjutkan dengan pertumbuhan dan perubahan sikap serta perilaku kita sehari hari (berbuah) dan ketika itu terjadi maka orang disekitar kita akan mengatakan/mengakui bahwa kita adalah kelompok orang Kristen atau pengikut Kristus atau orang yg tergila gila dgn Kristus... Kisah Para Rasul 11:26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. Menjadi Kristen memang bukan sekedar mencantumkan kata Kristen di kolom.agama di KTP kita atau mengaku sebagai Kristen dalam pergaulan sehari hari.

 

Menjadi Kristen adalah tentang jawaban perjumpaan seorang anak manusia dgn Tuhannya dan pasti perjumpaan itu begitu berkesan dan membuat dia tdk mau berpisah dan mau selalu berjalan dgn Tuhannya setiap saat. Menjadi Kristen memang tentang komitment dalam menggunakan pilihan bebas kita meresponse pilihan Tuhan. Menjadi Kristen memang anugrah Tuhan semata dan pilihan Tuhan semata : Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

 

Tuhan sudah menebus dosa kita dan karenanya kita bisa bersatu kembali dengan DIA....atau kita sebut SUDAH DISELAMATKAN dan MEMULAI HIDUP KEKAL.... Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.... keselamatan atau hidup kekal itu bukan nanti tapi semenjak kita memutuskan menerima Yesus dan hidup bersama dengan DIA serta tidak mau berpisah lagi dengan DIA.... PERCAYA itu bukan hanya mengaku dan bicara saja tapi percaya adalah tindakan berserah utuh dan penuh seperti anak kecil yang percaya bapaknya akan menangkap jika dia melompat ke Bapanya. PERCAYA penuh dan tidak ragu serta tanpa reserve. Dalam kasusku aku berjumpa Tuhan melalui teman remajaku yg tdk bosan bosan mengajak aku ikut persekutuan Taruna di Gerejaku GPIB Horeb dahulu. Kesetiaan mereka mengajak membuat aku luluh dan memutuskan ikut ajakan mereka SEKALI SAJA. Tetapi rencana Tuhan bukan rencana manusia. Ikut ibadah di bulan Mei 1983 yg kebetulan malam itu dibawakan Pak Ras Pandiangan dari GKI yang di akhir kotbahnya menantang semua anak remaja yg ikut ibadah menerima Yesus dan menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Tuan di kehidupan keseharian kita. Kotbah Pak Ras malam itu seolah bicara secara pribadi pada saya dan seolah Cuma untuk saya dan menggerakan saya untuk menerima TUHAN sebagai TUHAN dan TUAN dalam hidup sehari hari saya.

 

Menerima Yesus seperti menekan tombol otomatis yang merubah seketika semua tujuan dan kesenangan hidupku saat itu tanpa bisa aku jelaskan alasannya. Mencontek, kabur dari sekolah, berantem antar anak sekolah dan kebiasan jelek lain yang umum dilakukan anak sekolah dan remaja saat itu mendadak jadi sesuatu yang tdk mau lagi aku lakukan. Ke Gereja dan ikut persekutuan yg sebelumnya aku anggap sebagai buang waktu dan seolah beban berubah menjadi kesukaan dan hobi baruku. Ada perubahan nyata yang tdk hanya aku rasakan tapi juga dirasakan keluarga dan orang sekitarku. Perubahan pilihan hidup yang aku lakukan dengan sukacita dan aku jaga sampai sekarang. Sudah lebih dari 30 tahun semenjak keputusan itu aku ambil sampai sekarang tdk ada sedikit juga penyesalan di hatiku dan aku jalani semua dengan sukacita pilihan itu yang ssbenernya cuma response pilihan Tuhan dan kasih Tuhan padaku. Perjumpaan dengan Tuhan dan kesetian mengikuti Tuhan akan diikuti banyak pengalaman rohani dari yg sederhana dan simple sampai yang luar biasa . Melihat karya Tuhan bekerja menyertai kehidupanku sehari hari mulai dengan mengadakan karya penyertaan sederhana mulai mencari sekolah lebih tinggi, pekerjaan, penyembuhan dari penyakit, pengusiran kuasa gelap sampai memperetemukan aku dengan istriku dan menganugrahkan anak dalam perkawinanku setelah kami tunggu selama 8 tahun, semua membuat aku semakin cinta sama Tuhan Yesus. Mukjijat.atau karya Tuhan yang dari hari ke hari saya pribadi saksikan membuat mustahil rasanya buat saya meninggalkan semua anugrah yang luar biasa ini...

 

Kalaupun selama ini saya dibilang rajin melayani itu bukan supaya saya dapat pahala apalagi keselamatan KARENA TUHAN sendiri sudah saya miliki apalah artinya semua yang lain. TUHAN YESUS cukup buat hidupku. Saya melayani karena saya tidak bisa setop kuasa kasih Tuhan di hati saya yang butuh saya salurkan.... saya tdk bisa menyetop dorongan TUHAN buat terus berbuat walau kemampuan saya masih kecil sekali. Ada rasa gundah dan tidak damai sejahtera kalau saya jalani hidup saya hanya untuk kesenangan pribadi saja. Saya perlu melayani supaya saya bisa merasa damai di hati dan seolah melayani dan hidup buat orang lain sudah jadi bagian keseharian yang susah saya jelaskan alasannya. Anak saya suka bertanya kenapa saya bisa aktif bergaul sama teman sekolah dari SD sampai Kuliah, dengan teman pelayanan dari sekolah minggu sampai sekarang dipercaya menjadi Penatua dan keterlibatan saya di beberapa yayasan maka susah buat saya menerangkannya. Semua seolah panggilan jiwa saja dan tdk ada rasa ruginya walau artinya kehilangan peluang mendapat uang lebih banyak dan kehilangan waktu pribadi lebih banyak. Memiliki Yesus dalam hidupku seolah segalanya bagiku walau sebagai manusia aku sadar masih sangat sering aku mendukakan Yesus dan menyakiti hati sesamaku.Aku memang manusia biasa yang lemah tapi aku berusaha untuk bisa berubah seperti Tuhan mau dalam hidupku. Aku masih terus berproses dan diproses Tuhan, aku berusaha setia dgn proses yg terjadi walau sakit.

 

BAGAIMANA DENGAN PENGALAMAN PERJUMPAANMU DENGAN TUHANMU SAHABATKU ? ....Jangan ragu untuk menceritakan ke semua kita dan ini akan memantabkan janji setia kita sama Tuhan. Berbagi akan memudahkan kita saling mendukung keterbebanan teman kita dalam melayani Tuhan. Setiap kita punya talenta dan panggilan berbeda dalam pelayanan dan tdk ada yang mampu melayani semua hal. JANGAN RAGU MENULIS KESAKSIAN HIDUPMU SAHABATKU.

 

Mari bersama kita saling menguatkan dan mampu menyatakan YESUS cukup bagiku dan yang lain bonus saja. Kalaupun ada orang yang memilih tidak percaya sama Yesus tapi aku mau seperti Yosua........ Yosua 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" ....Pandangan Yosua juga menjadi dasarku menjalankan kehidupanku sebagai warga Negara. Yosua yg pemimpin Israel waktu itu tdk main sok kuasa memaksa semua orang ikut pilihan imannya. Kepercayaan kita sama Tuhan memang urusan pribadi kita dan tidak ada yg bisa memaksa walau Presiden sekalipun... Keselamatan kita adalah Anugrah semata dan bukan usaha kita. Keselamatan kita juga response kita untuk pilihan Allah. Jadi mana mungkin kita paksa sesama kita apalagi Tuhan buat memilih sesama kita.

 

Buat aku bertemu secara pribadi dgn Tuhanku dan punya pengalaman pribadi bergaul dgn Tuhan lebih dari sekedar punya agama. Pengenalanku akan Tuhan membuat aku tdk mampu menghakimi sesamaku karena aku sadar Tuhan bisa merubah orang sejahat Paulus sekalipun menjadi hambanya yang luar biasa. Tuhan juga selalu bisa memberi waktu manusia meresponse kasih Allah sampai sebelum kematian datang seperti yg dialami penjahat yang disalib bersama Yesus. MARI KITA STOP SALING MENGHAKIMI DAN BERGANTI SALING MELAYANI DAN MENGASIHI....

Kerinduanku pribadi Gereja yang Am atau Esa itu bisa segera terwujud dan bukan sebagai Gereja yang sama organisasi, doktrin dan dogmanya, tetapi gereja yang saling menghargai, mendukung dan tidak saling menghakimi apalagi menyakiti sebagai sesama tubuh Kristus di dunia. Gereja yang bisa menjadi rumah buat semua orang yang sudah bertemu dengan TUHAN YESUS dan rindu menjadi saluran berkat buat dunia ciptaanNYA.

 

TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA... Selamat menikmati hubungan anda dengan TUHAN...yakinlah TUHAN sangat mengasihi anda dan saya... yakinlah DIA tidak jauh dan susah ditemui karena DIA hanya sejauh doa dan DIA rindu bicara dengan anda secara pribadi. Kita hanya perlu merendahkan dan membuka hati serta menyediakan waktu untuk TUHAN. Maukah kita bertemu TUHAN secara pribadi ? jawabannya 100% adalah bagian kehendak bebas anda dan tidak ada satu orangpun yang bisa memaksa anda karena TUHAN juga tidak pernah memaksa kita mengikutiNYA.

 

Semoga pengalaman saya bermanfaat buat semua kita dan maaf jika ada yang salah atau membuat teman teman kurang berkenan.

 

SELAMAT MENIKMATI HUBUNGAN PRIBADI KITA DENGAN TUHAN

GBU ALL