MENIUP SANGKAKALA

Yehezkiel 33:1-6

Sangkakala merupakan alat musik tiup yang terbuat dari tanduk domba jantan. Bunyinya menjadi tanda peringatan atau pengumuman. Dalam ibadah Yahudi dan di medan perang, bunyi sangkakala yang terdengar dari jarak jauh sangat berguna memberi tanda. Peniup sangkakala adalah orang yang memiliki tugas penting.
Yehezkiel ditunjuk Tuhan sebagai penjaga Israel (lih. Yeh. 3:16-21) yang membunyikan sangkakala. Para penjaga biasanya akan berdiri di sebuah menara jaga atau tembok kota. Jika ada musuh yang mendekat, penjaga akan membunyikan sangkakala sebagai tanda waspada kepada prajurit dan penduduk kota. Tugas Nabi Yehezkiel adalah memberi peringatan kepada bangsa Israel untuk bertobat dari dosanya. Peringatan itu seperti sangkakala yang dibunyikan. Jika umat mendengar dan menjadi waspada, mereka akan selamat. Sebaliknya, jika umat tidak mau mendengar, mereka akan menerima akibatnya. Beda halnya jika peringatan tidak disampaikan, Yehezkiellah yang bersalah apabila terjadi sesuatu kepada umat.


Ketika Tuhan mengutus kita untuk memperingatkan orang berdosa agar bertobat, maka kita sedang mendapatkan tugas penting. Rasa sungkan, takut, atau malu bisa datang ketika kita mau menegur orang yang berdosa. Perasaan itu perlu kita atasi dengan keyakinan bahwa yang kita sampaikan adalah benar untuk kebaikan karena berasal dari Tuhan. Dengan demikian, kita dapat menyelamatkan orang tersebut, juga diri kita. (Wasiat)


Doa Kiranya kami dimampukan mengingatkan orang lain tanpa menghakimi. Amin.