BATU YANG TERPILIH

1 Petrus 2:4-10

Batu dibutuhkan untuk fondasi rumah. Bangunan Bait Allah sebagian besar menggunakan batu. Benteng juga menggunakan batu. Berkat Yakub kepada Yusuf disebutkan bahwa Allah akan menjadi “Gunung Batu Israel” (Kej. 49:24). Kitab Mazmur berulang kali menyebut Allah sebagai Gunung Batu (Mzm. 18:47, 19:15). Maknanya Allah sebagai pelindung dan perisai.


Semesta dan seluruh aspek kehidupan digambarkan memiliki batu penjuru. Kristus selaku Sang Firman diimani sebagai “batu penjuru” di mana seluruh bangunan berdiri di atas-Nya. Karena itu, Kristus selaku batu penjuru adalah batu yang terpilih (1Ptr. 2:6). Setiap orang yang datang dan berpijak di dalam nama-Nya akan selamat. Sebaliknya, bagi setiap orang yang tidak percaya dan menolak-Nya, Kristus akan menjadi “batu sentuhan”. Mereka akan tersandung sehingga jatuh dan binasa.


Nilai-nilai dunia senantiasa berubah. Kebenarannya bersifat relatif. Bila berpijak pada nilai-nilai dunia, manusia akan mudah goyah. Sebaliknya, saat umat berpijak pada Kristus dan kebenaranNya mereka akan tetap tegak. Walaupun menghadapi goncangan yang dahsyat mereka akan tetap selamat. Di abad 21 seluruh umat manusia mengalami era disrupsi, yaitu perubahan yang radikal dalam semua bidang. Kita membutuhkan batu pijakan yang kokoh, yaitu Kristus. Di dalam kuasa nama-Nya, kita dimampukan untuk berdiri tegak di tengah hempasan dan arus gelombang dunia.  (Wasiat)

DOA: Tuhan Yesus, ulurkanlah tangan-Mu yang penuh kuasa untuk menggandeng kami di tengah-tengah ombak dunia yang menakutkan. Amin.