TUHAN SUMBER GEMBIRAKU 

Lukas 10:21-24 


“Semua bunga ikut bernyanyi, gembira hatiku. Segala rumput pun riang–ria, Tuhan sumber gembiraku.” Penggalan lirik lagu Madah Bakti 477 ini pernah dipopulerkan oleh mendiang Gregorius Djaduk Ferianto, seniman kenamaan asal Yogyakarta, bersama kelompok musik Kua Etnika. Terlukis begitu kuat dari syairnya, kegembiraan yang bersumber dari Tuhan. Melalui keindahan alam semesta, Tuhan dijumpai dan dipuji.

Kegembiraan yang kuat, tampak saat Yesus dikuasai oleh Roh Kudus. Sang Anak dalam kuasa Roh Kudus menyatakan syukur dan sukacita-Nya kepada Sang Bapa. Yesus berterima kasih kepada Bapa karena melalui diri-Nya, para murid sebagai orang biasa mengalami karya Allah Trinitas. Yesus secara sengaja memberi dikotomi antara para nabi dan raja dengan para murid sebagai orang biasa. Hal tersebut untuk menunjukkan betapa luar biasanya anugerah yang diterima para murid karena berjumpa Bapa melalui karya Sang Putra. Pada saat momen menoleh, Yesus menyebut para murid sebagai orang yang berbahagia karena pengalaman iman ini. Pengenalan utuh para murid terhadap Sang Anak adalah perjumpaan sepenuhnya dengan Sang Bapa itu sendiri.

Iman yang mengalami perjumpaan personal dengan Tuhan adalah iman yang meluapkan kebahagiaan. Ada berbagai cara Tuhan menyapa dan menjumpai kita. Salah satunya adalah melalui alam semesta ciptaan-Nya. Bagaimanapun cara kita berjumpa Tuhan, biarlah itu menjadi pengalaman yang digenangi rasa syukur. (Wasiat)

 

Doa

Terimakasih Tuhan, karena hari demi hari Engkau menjadi sumber kebahagiaan bagi kami. Biarlah kebahagiaan tersebut dapat kami bagikan bagi orang-orang di sekitar kami. Amin.