Untuk format audio klik disini
PANGLIMA
PERANG YANG SELALU TINGGAL SERTA
Yosua 8:1-23
Maju, laskar Kristus, lawan kuasa g'lap!
Ikut salib Yesus, sungguh dan tetap!
Rajamu sendiri jalan di depan;
majulah, iringi panji cemerlang!
Itulah penggalan syair dari lagu Maju,
Laskar Kristus — KJ 339, lagu yang kontroversial karena nuansa militer yang
dibawanya. Ada banyak cara menggambarkan kehidupan Kristen; salah satunya
adalah perjuangan; perjuangan melawan dosa dan kuasa iblis yang merasuki dunia
ini, pun perjuangan menanggung penderitaan demi mempertanggungjawabkan iman.
Perjuangan bangsa Israel melawan orang
Ai adalah salah satu peristiwa di mana bangsa Israel menjadi alat di tangan
Allah untuk menghukum mereka. Dalam seluruh peperangan ini bangsa Israel
menyaksikan bagaimana Allah yang memerintahkan suatu pekerjaan, menyelesaikan
pekerjaan itu, bahkan di tengah situasi yang tampaknya mustahil. Syukur kepada
Allah, dalam peperangan Israel melawan orang Ai maupun dalam peperangan yang
orang percaya hadapi saat ini, ada sosok panglima perang yang tinggal serta.
Sama seperti Israel memiliki Yosua yang hadir di tengah rakyat, Tuhan dan raja
kita Yesus Kristus juga bersama kita. Nama Yesus dan Yosua memiliki arti yang
sama, yaitu Allah menyelamatkan/membebaskan. Yosua adalah gambaran Tuhan Yesus,
sebagaimana peperangan Israel dengan Ai adalah gambaran peperangan orang
percaya saat ini.
Dari peperangan ini kita belajar bahwa
syarat mutlak sebuah kemenangan adalah ketaatan, kesetiaan, dan sikap tidak
kompromi terhadap lawan. Dalam perjuangan kita melawan dosa, mematahkan kuasa
iblis, dan memikul salib pun kita harus taat dan setia kepada Kristus. Tidak
boleh ada kompromi terhadap dosa. Kita harus berjuang sampai akhir agar panji
Kristus berkibar dan Allah dipermuliakan lewat hidup kita. Tuhan berjanji,
"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak
akan meninggalkan engkau.” (HK).
DOA :
Tuhan, terima kasih karena Engkau ada bersama kami dalam peperangan yang kami jalani demi nama-Mu. Amin.