Fokus
Fokus dapat diartikan sebagai kemampuan
konsentrasi pada tingkat kepekaan suatu objek tanpa menambahkan hal lainnya
yang bisa mengurangi bahkan menghilangkan kualitas konsentrasi. Pada saat
berada dalam kondisi fokus maka kita telah menyingkirkan segala pengaruh yang
mengganggu perhatian kita pada suatu objek tertentu. Kalimat diatas saya ambil
dari salah satu tulisan di Kompasiana.
Saya pernah diajak oleh teman saya ke
Pasar Baru, untuk membeli perlengkapan mobilnya. Sesampainya di tujuan, ia
tidak langsung menuju toko tempat menjual alat tersebut, tetapi cuci mata dulu.
Sampailah kami di sebuah toko olahraga. Ketika melihat-lihat di toko itu,
seorang sales menawarkan sebuah kaos yang dapat membuat langsing. Teman saya
yang gemuk langsung tertarik dan membeli kaos tersebut. Karena harganya cukup
mahal, akhirnya ia tidak jadi membeli perlengkapan mobil seperti tujuannya
semula, uangnya ia belikan kaos itu. Dan kenyataannya tidak ada perubahan
berat badan, meskipun kaos itu sudah
dipakai berbulan-bulan. Gagal fokus dapat menyebabkan gagal mencapai tujuan.
Dalam bacaan kita hari ini, Paulus menasehati Timotius agar tetap fokus pada pekerjaan pekabaran injil yang dilakukannya. Paulus mencontohkan bahwa seorang Prajurit tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, agar ia berkenan kepada komandannya. Sebagai pengikut Yesus, apakah kita sudah fokus pada sang pemimpin? Mengikuti semua perintah dan kehendakNya? Apakah kita sudah selalu berupaya menyenangkan hati Yesus? Atau kita masih melirik kepada kesenangan-kesenangan yang ditawarkan oleh dunia? Kita tidak peduli dengan firman Tuhan. Fokus memandang kepada Yesus, maka kita akan dimampukan menghadapi berbagai godaan yang akan menghancurkan. (EW)
Doa:
Allah Roh Kudus, tolong kami agar dapat fokus mendengar suara-Mu di setiap langkah kami. Amin