Hukum Taurat dan Roh Kudus

Roma 7 : 7 – 20


Ketika masih balita kita belum bisa membedakan salah dan benar. Orang dewasalah yang memberitahu kita bahwa yang kita lakukan itu salah atau benar. Bila tidak ada hukum taurat mungkin kita tidak tahu bahwa mengingini milik orang lain adalah hal yang dilarang oleh Allah. 

Bila merenungkan hukum taurat, hukum itu memang dibutuhkan agar dunia damai. Dengan hukum taurat seharusnya semua orang hanya menyembah Allah, mengasihi orang tua, tidak ada pembunuhan, tidak ada perzinahan dan sebagainya. Masalahnya, melakukan hukum taurat seperti yang Allah kehendaki bukanlah hal mudah. Manusia yang masih memiliki daging cenderung hidup menuruti keinginan daging. Bila orang selamat karena melakukan hukum taurat, kita mungkin tidak akan selamat. 

Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Roma seperti nats Alkitab yang kita baca hari ini "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat". Hanya dengan menyerahkan diri kepada Roh Kudus, kita dimampukan hidup dalam kebenaran Allah, dengan Roh Kudus kita dapat menang atas keinginan daging. (EW)


Doa

Terimakasih Tuhan untuk anugerah keselamatan. Karena kami tidak akan mampu melakukan hukum taurat. Amin