MEMPERBAIKI PIKIRAN

Matius 12:22-32

Celetukan adalah ucapan spontan yang disampaikan seseorang, bisa karena basa-basi atau sekadar sambil lalu. Namun, setiap celetukan tentu berasal dari dasar pemahaman tertentu yang sudah ada sebelumnya di pikiran orang tersebut. Karena itu, celetukan dapat menjadi sesuatu yang serius untuk dipahami. Orang Farisi melihat orang kerasukan menjadi sembuh. Mereka pun menyeletuk dalam perkataan: “Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan.” Celetukan itu menjadi tuduhan bahwa penyembuhan yang Yesus lakukan adalah palsu, hanya seolah-olah, dan berasal dari setan. Tentunya, itu adalah tuduhan yang sangat serius! Namun, Yesus bukan hanya merespons tuduhan orang Farisi yang terucap. Lebih dari itu, ayat 25 mencatat bahwa
“Yesus mengetahui pikiran mereka”. Bukan hanya apa yang terucap yang ditanggapi oleh Tuhan Yesus, melainkan juga apa yang ada dalam pikiran orang Farisi saat itu. Yang terucap mungkin hanya sedikit, tetapi yang berbahaya adalah apa yang ada dalam pikiran mereka yang tersembunyi. Yesus tahu hal itu. Yesus tahu bahwa dalam pikiran mereka adalah untuk melawan Yesus dan membuat umat tercerai-berai (bdk. ay. 30). Karena itu, Yesus bukan hanya menanggapi perkataan mereka, melainkan juga memperbaiki pikiran mereka. Memperbaiki pikiran menjadi hal penting untuk kita lakukan. Dengan begitu, perkataan kita pun dapat berkenan di hadapan Tuhan dan sesama. (Wasiat)


Doa Kami rindu hidup kami semakin seturut dengan kehendak Tuhan, salah satunya melalui pikiran yang berfokus kepada-Mu. Amin.