MENJADI PELAKU FIRMAN 

Kolose 2:16-23


Alkitab adalah firman Allah yang diwahyukan. Proses pewahyuan dialami oleh para nabi dengan berbagai cara. Salah satunya melalui penglihatan. Melalui peristiwa “penglihatan” (vision), Allah menyingkapkan diri dan firman-Nya sehingga kehendak dan rencana-Nya dikenal oleh umat percaya.


Proses pewahyuan Alkitab kini sudah selesai. Di dalam Kristus pewahyuan Allah telah terwujud secara sempurna. Kanonisasi Alkitab sudah berakhir. Namun, dalam praktik masih muncul sekte atau bidat yang mengajarkan bahwa mereka memperoleh penglihatan ilahi. Ucapan dan ajaran mereka disejajarkan dengan wibawa Alkitab, yaitu firman Tuhan. Lebih ekstrem lagi beberapa di antara mereka mengklaim diri sebagai wujud Roh Kudus. Bahkan ada pula yang menyamakan diri mereka sebagai inkarnasi Kristus sendiri.


Fenomena tersebut sebenarnya berkaitan dengan masalah psikologis. Mereka mengalami ilusi, delusi, dan halusinasi. Akar masalahnya mereka mengidap sindrom “megalomania”, yaitu perasaan bahwa mereka seorang yang besar karena memiliki kedekatan istimewa dengan Tuhan. Mereka menganggap bahwa Allah berbicara secara khusus. Realitanya, mereka mengidentikkan pikiran subjektif sebagai firman Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang disesatkan oleh pola pemikiran duniawi, dan menyesatkan orang-orang yang lemah dan tidak berpengetahuan. Firman Tuhan adalah Alkitab yang berakar pada diri Kristus, Sang Firman Allah. (Wasiat)

DOA: Jadikanlah kami pelaku-pelaku firman ya, Kristus. Untuk itu biarlah Roh Kudus memampukan kami memahami Alkitab dengan hikmat-Mu. Amin.