Bagaimana Mungkin?

2 Samuel 11:2-26; Kejadian 39

Setelah membaca 2 Samuel, terlihat bahwa Uria tidak curiga terhadap rencana jahat yang mengintainya dari orang nomor 1 di Israel saat itu. Kesetiaan dan pengorbanannya bagi bangsanya dibalas dengan pengkhianatan. Darah Uria selalu menjadi aib dalam kehidupan Daud, dimulai dari ketidakmampuan Daud mengendalikan nafsunya.

Menariknya, ratusan tahun sebelumnya nenek moyang Daud, Yusuf, mengalami situasi serupa dengan istri Potifar (Kej. 39). Meskipun posisi terbalik, kesamaan terlihat di sini: keelokan paras Yusuf membuat wanita tersebut terbakar oleh hasrat, diinginkan oleh pihak yang lebuh berkuasa. Namun, Yusuf menolak godaan istri Potifar tersebut demi Allah.

Kedua kisah ini berakhir dengan tragedi akibat hasrat membabi buta. Perzinahan Daud menyebabkan kematian Uria dan anak Batsyeba. Belum lagi kesedihan Batsyeba kehilangan keduanya. Yusuf, sebaliknya, dihukum dengan beberapa tahun penjara. Pengkhianatan dan penderitaan menjadi tema di hidupnya.

Perzinahan menggoreskan lukanya tersendiri. Banyak rumah tangga hancur akibatnya, dan pemulihan bagi pelaku dan korban butuh waktu yang lama. 

Bila godaan itu hadir, kita berharap Roh Kudus memberi kekuatan untuk bertahan dan menjaga kesucian, dan pikirian kita berteriak "Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" (AGS) 



Doa: Ya Allah, jagalah hati dan pikiran kami dengan kekudusan. Bantulah kami bertahan menghadapi godaan yang datang demi Engkau. Amin.