Untuk format audio klik disini
BERSANDAR DALAM KESESAKAN
(Yesaya 33:1-9)
Setiap
hari, selama kita masih bernafas, pagi menjelang dan hari baru resmi dibuka.
Lalu biasanya apa sih pendapat orang tentang pagi baru itu? “Biasa saja! Besok
juga pagi lagi!” Datar suaranya. “Sangat bersyukur, artinya Tuhan kasih
kesempatan baru.” Kata yang lain dengan mimik serius. Baginya pagi baru berarti
kesempatan baginya dari Tuhan. Untuk apa? Untuk mengisi hidup semakin baik.
“Kuatir.
Makin hari, hidup makin berat. Saya malah kadang berpikir, lebih baik tidak
membuka mata di waktu pagi. Semua selesai.” Kata yang lain. nadanya dekat
dengan putus asa. Rasanya sulit baginya melihat hari baru sebagai sesuatu yang
disyukuri. Belum mulai melakukan sesuatu saja, dia sudah menduga, hari ini hari
yang berat. Dia tidak sedang drama, hidupnya memang sedang dalam perjalanan
yang berat.
Tentu
kita ingin dapat membuka hari dan bersyukur, dengan langkah enteng, tidak
gontai. Tetapi memang tak bisa dihindari, bahwa selalu ada masa hidup terasa
terlalu berat untuk dijalani. Dan sangat memungkinkan, saat ini hidup kita di
titik perjalanan berat itu.
Lalu
apa perlu lakukan? Yupp!!! Berserah penuh. Saudara, hari ini renungan kita dari
Yesaya sangat kuat membawa pesan-Nya. “TUHAN, kasihanilah kami, Engkau kami
nanti-nantikan!” Tunggu dan percaya Tuhan pasti datang menolong. “Lindungilah
kami setiap pagi dengan tangan-Mu.” Tidak ada pertolongan paling sempurna
selain pertolongan dan perlindungan dari tangan Tuhan sendiri.
“Ya,
selamatkanlah kami di waktu kesesakan!” Berat memang untuk percaya di saat
kesesakan, tapi tak ada lain pertolongan sempurna, selain Dia, Tuhan! Tuhan
tidak pernah mengabaikan kesesakan kita. Dia pasti menolong! Bersandarlah
dengan aman dengan hati percaya pada kuasa tangan-Nya. (DWM)
DOA :
Bapa yang di surga, tidak ada sandaran paling aman, selain Engkau. ajarlah aku selalu percaya akan kuasa-Mu dan kasih-Mu yang besar. Amin