KEADILAN
BAGI DIRI SENDIRI
Martin
Luther King Jr. pernah mengungkapkan, “Ketidakadilan di mana pun merupakan
ancaman bagi keadilan di manapun.” Dari kata-kata ini kita belajar bahwa kita
tidak bolehpilih-pilih dalam menegakkan keadilan, termasuk bagi diri sendiri.
Ada banyak orang yang dapat menjadi pembela
bagi
orang lain ketika diperlakukan tidak adil. Namun, ketika menjadi korban
ketidakadilan belum tentu ia tahu cara menghadapinya.
Pengalaman
Paulus dan Silas mengingatkan kita untuk juga belajar menegakkan keadilan bagi
diri kita sendiri. Paulus dan Silas memiliki status sebagai warga negara Roma
dan menurut peraturan yang berlaku, warga negara Roma tidak boleh dijatuhi
hukuman apa pun sebelum diadili. Dengan demikian, hukuman yang dijatuhkan oleh
para pejabat kota itu terhadap Paulus dan Silas adalah tindakan yang melanggar
hukum. Apabila Paulus dan Silas tidak bersikap tegas, mungkin para pejabat itu
juga akan melakukan hal yang sama kepada orang lain di kemudian hari.
Menindak tegas ketidakadilan yang terjadi pada kita bukan hanya berguna bagi diri kita sendiri, melainkan juga bagi sang pelaku dan orang lain di masa depan. Apabila kita tidak membiarkan pelaku meneruskan perbuatannya, sesungguhnya kita telah menyelamatkan pelaku dari melakukan ketidakadilan. Kita juga mencegah orang lain menjadi korban di kemudian hari. (Wasiat)
DOA :
Hikmat Tuhan kiranya memampukan kami untuk bersikap tegas dan memperjuangkan keadilan bagi sesama, Amin.