KEADILAN ALLAH BAGI SEMUA

Yeremia 25:8-14


Pada umumnya, orang menganggap lazim kalau seseorang yang dekat dengan penguasa kebal hukum. Meskipun melakukan kesalahan, kedekatannya dengan penguasa membuat ia dapat dengan mudah lolos dari penghukuman. Apakah hal itu juga berlaku bagi orang yang dipakai oleh Allah sebagai hamba-Nya?

Di Yeremia 25:9, Nebukadnezar, raja Babel disebut oleh Allah sebagai hamba-Ku. Sebab, Babel dipakai oleh Allah untuk menghukum bangsa Yehuda yang selama 23 tahun (Yer. 25:3) tidak mau mendengar firman Allah. Namun, pada saatnya Allah juga menghukum Babel karena berbagai kesalahan yang diperbuatnya ketika mereka dipakai oleh Allah sebagai alat-Nya. Artinya, ketika seseorang atau suatu bangsa dipakai oleh Allah, mereka tetap memiliki kebebasan bertindak. Bila mereka melakukan pelanggaran, tidak berarti mereka bebas dari penghukuman.

Setiap kita adalah hamba Allah. Setiap kita juga telah menerima keselamatan yang dianugerahkan oleh Tuhan Yesus. Namun, hendaknya kita tidak menjadi jemawa dan berpikir bahwa kita dapat berbuat apa saja karena status kita sebagai hamba Allah tersebut. Keadilan Allah berlaku untuk semua orang. Allah berpihak kepada mereka yang benar dan taat kepada-Nya. Ia akan menghukum siapa pun yang hidup sesuka hatinya dan melawan kehendak-Nya. Biarlah status kita sebagai hamba Allah membuat kita semakin taat kepada-Nya. (Wasiat)

 

Doa


Ingatkanlah kami selalu, ya Tuhan, bahwa sebagai hamba-Mu kami harus selalu taat kepada-Mu. Amin.