Zero Sum Game

Yakobus 3:13-18


"Zero sum game" adalah istilah matematika dalam teori ekonomi yang menggambarkan situasi antara 2 pihak: kemenangan di salah satu pihak berarti kekalahan di pihak lain. Representasi matematis ini adalah gambaran sempurna dampak dari iri hati dan mementingkan diri sendiri (egoisme) yang disampaikan Yakobus. Melanjutkan tema hal kecil bisa berakibat besar seperti lidah yang tidak terkendali, Yakobus berargumen, dengan diilhami Roh Kudus, bahwa iri hati dan egoisme adalah akar dari "kekacauan dan segala yang jahat." Jika kita telaah, argumen ini sangat logis. Iri hati saya gambarkan sebagai kondisi dimana kita tidak menerima orang lain memiliki sesuatu yang baik atau lebih dari kita. Dan jika kita jujur, iri hati tidak pernah berhenti di "jika saya memiliki apa yang dia punya" tapi sering berlanjut ke "seandainya saya punya lebih dari dia" dan "semoga dia kehilangan semuanya".

Ingatkah Anda pada kisah Kain dan Habel? Di sisi lain, egoisme menempatkan diri kita sebagai yang utama. Orang lain memiliki tempat hanya jika dia mendorong kita ke posisi puncak. Maka wajarlah bila iri hati dan ego memerlukan perpecahan dan adu domba sebagai senjatanya. Karena di akhir hari ke 2 karakter bertujuan untuk menghancurkan orang lain. Zero sum game. Tidak terhitung banyaknya organisasi, persaudaraan, pernikahan, dan ya, persekutuan orang percaya yang hancur karena keduanya. Maka hari ini, marilah kita dengarkan suara peringatan Yakobus.

Mari kita intropeksi dan mawas diri, mencegah ditabur dan bertumbuhnya benih-benih buah yang jahat ini. Sebaliknya menyuburkan benih-benih baik yang lahir dari hikmat yang benar. (AGS)



Doa

Tuhan, ampuni kami bila hati kami dipenuhi iri dan kami selalu mencari kepentingan kami sendiri. Tolonglah kami untuk memuliakan Engkau dengan melayani dan berkorban bagi sesama. Amin.