TANDA DAN BUKTI IMAN

Galatia 5:2-6


Beberapa waktu lampau pernah muncul kehebohan karena ada kepala sekolah (di suatu daerah) yang memaksa semua siswi di sekolahnya mengenakan pakaian seragam dari tradisi keagamaan tertentu. Tentu saja pemaksaan ini menimbulkan protes dari kalangan orangtua yang memiliki tradisi iman yang berbeda.

Paulus tidak menolak sunat bila itu diberlakukan di kalangan Yahudi karena sunat memang tradisi keagamaan orang Yahudi. Namun, Paulus keberatan bila sunat dipaksakan kepada orang bukan Yahudi ketika mereka hendak menjadi Kristen. Karya penebusan Kristus ditawarkan kepada semua orang, tidak terbatas hanya untuk orang Yahudi. Karena itu, tradisi tertentu dari bangsa Yahudi tidak boleh dipaksakan untuk dikenakan kepada semua bangsa. Tanda yang utama dalam kekristenan adalah iman yang mendorong umat untuk hidup dalam kasih, baik kasih kepada Tuhan maupun kasih kepada sesamanya. Orang dari bangsa dan tradisi mana pun tidak akan keberatan maupun kesulitan untuk menerapkan hal itu dalam kehidupannya yang baru sebagai orang Kristen.

Iman Kristen bukan hanya dibuktikan dengan kehadiran simbol, tanda, atau aksesoris tertentu. Sebab, semua itu bisa saja menjadi topeng yang mengelabui banyak orang. Bukti dari kehidupan beriman yang sejati adalah hidup yang mengasihi Tuhan dan sesama. Bukti seperti itu tidak bisa dibuat-buat. Bukti seperti itu adalah yang paling valid. (Wasiat)

 

Doa

Ya Tuhan, mampukan kami menghadirkan tanda-tanda iman kami melalui kehidupan yang penuh kasih kepada Engkau dan sesama kami. Amin.