Untuk format audio klik disini


PERJUMPAAN YANG MENGUBAHKAN

Efesus 4:17-24


“Apa yang kalian lakukan di sini? Tamanku milikku sendiri. Tidak seorang pun boleh bermain di sini, kecuali diriku,” teriak raksasa kepada anak-anak yang sedang riang bermain di tamannya. Anak-anak pun lari ketakutan. Sejak itu, musim semi melupakan taman itu. Hanya musim dingin yang selalu ada. Sampai suatu kali, ketika si raksasa melihat seorang anak kecil yang menangis karena tidak bisa naik ke atas pohon, ia pun membantu anak itu dan musim semi kembali datang. Anak itu mencium pipi si raksasa dan membuatnya sangat bahagia serta menyadari keegoisannya selama ini. Sejak itu, hidup si raksasa berubah. Ia pun menghancurkan seluruh tembok yang memagari taman itu, membuka pintunya, dan membiarkan anak-anak bermain, bahkan ia pun ikut bermain bersama mereka.

Cerita The Selfish Giant karangan Oscar Wilde di atas memperlihatkan perubahan luar biasa dalam diri si raksasa ketika ia mengalami perjumpaan dengan sang anak kecil tersebut.

Paulus pun mengingatkan jemaat Efesus bahwa mereka sudah di dalam Kristus dan itu berarti mereka harus berubah secara radikal dalam seluruh kehidupan mereka. Dari manusia lama menjadi baru. Dari kesia-siaan pikiran menjadi pembaharuan pikiran. Dari kecemaran menjadi kekudusan.

Pengenalan akan Allah sudah seharusnya membawa perubahan perilaku. Agustinus dari Hippo mengatakan bahwa seorang Kristen seharusnya menjadi sebuah haleluya dari kepala hingga kaki.



Doa: Ya Tuhan, ajarkan kami menjadi manusia baru yang hidup di dalam Kristus yang mengarahkan hidup kami hanya kepada-Mu.