Untuk format audio klik di sini


JANJINYA MENGHIDUPKAN KITA

Mazmur 119:49-56


Semua orang pernah mengalami sengsara. Namun, tidak semua orang yang sengsara berakhir dalam malapetaka. Orang dapat bangkit dari kesengsaraan karena menerima nasihat serta penghiburan yang tepat dan sehat. Sebaliknya, janji serta nasihat yang palsu dan semu hanya akan melahirkan derita dan sengsara baru yang tiada berakhir.

Pemazmur tetap berpengharapan kepada Allah. Sewaktu menderita, ia ingat kepada janji Allah yang memberikan kehidupan. Walaupun orang-orang di sekitarnya acap mencemoohnya karena sikap iman yang dipilihnya, ia tetap taat pada pengajaran kasih Allah. Kasih Allah itu ia imani nyata di sepanjang hidupnya. Apa pun kepedihan yang dialaminya, pemazmur tetap yakin pengajaran kasih Allah itu baik, benar dan indah. Ia tidak mau tersesat. Ia terus meniti jalan yang membawa pada kedamaian sejati dalam kasih Allah.

Memberi janji itu mudah, tetapi menepati janji itu susah. Kita maklum dan menerima bahwa setiap orang punya kelemahan dan keterbatasan. Karena itu, mesti hati-hati saat mendengar janji dari orang lain. Namun, Allah berbeda. Kuasa kasih dan pemeliharaan-Nya terbukti di segala abad dan tempat. Jika Allah sudah menyatakan janji-Nya, Ia pasti akan menepatinya. Kenyataan inilah yang menjadi kekuatan iman kita. Kesengsaraan hidup yang kita tempuh dalam ingatan akan janji Allah, tidak akan mematikan asa kita. Allah tidak pernah meninggalkan kita. Itu janji-Nya. . (Wasiat)


DOA: Berpegang  pada  janji-Mu, dalam suka dan duka, itu kerinduanku Bapa,  Amin.