KEKAGUMAN YANG MANA?

Matius 9:27-34


Semasa hidup-Nya, Yesus senantiasa menimbulkan kekaguman disetiap karya-Nya. Bahkan sejak Yesus berusia 12 tahun, dalam Bait Allah semua orang yang mendengarkan DIA sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya saat dia berada di tengah para alim ulama (Luk 2:47). Dalam semua pengajaran-Nya orang takjub, sebab Ia mengajar sebagai orang berkuasa (Mat 7:28). Rasa takjub tersebar tidak hanya di Galilea, melainkan di seluruh Siria, dekapolis, Yerusalem, Yudea, seberang sungai Yordan dan banyak tempat lainnya. Matius 9:33 juga menceritakan keheranan banyak orang saat Yesus menyembuhkan orang bisu yang kerasukan setan. Setannya diusir, dan orang bisu tersebut bisa berkata-kata. Kejadian itu menimbulkan rasa takjub melebihi yang pernah terjadi. Namun ternyata ekspresi kekaguman yang manusia munculkan saat itu tidak sama. Setidaknya dari Leksionari hari ini, kita bisa melihat ada 2 jenis, yaitu: 1. “yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel”. Rasa heran dan kagum seperti ini muncul dari hati yang sederhana dan jernih. 2. “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan”. Rasa heran dan kagum orang Farisi muncul dari hati yang gelap. Bagi orang Farisi, Yesus berkarya dengan kekuatan Beelzebul yang sangat ditakuti pada masa itu. Dua ekspresi kekaguman ini menunjukkan kepada kita apa yang ada di dalam hati dan pikiran orang Farisi versus orang percaya. Dampaknya pun berbeda bagi keduanya. Bagi orang percaya, rasa kagum akan karya Kristus menggerakkan untuk memasyurkan DIA. Seperti dua orang buta yang dicelikkan, mereka malah keluar dan memasyurkan Tuhan Yesus padahal mereka diperintahkan agar menjaga agar jangan seorang pun mengetahui. Berbeda dengan bagi orang Farisi di mana kekaguman memunculkan rasa terancam dan kemudian merancangkan kejahatan. Mari menguji hati dan pikiran kita. Kekaguman mana yang sering kita munculkan? (SEH)


Doa

Ya Roh Kudus, tolonglah agar hati dan pikiran kami terus terpaut akan cinta kasih Kristus, sehingga perkataan dan tindakan kami pun senantiasa memancarkan cinta-Mu yang sangat mengagumkan itu dalam apapun keadaan kami. Amin.