Untuk format audio klik disini


KETAATAN ITU MUTLAK

1 Samuel 12:1-25 


Sejarah Bangsa Israel penuh dengan dinamika. Bangsa ini berkali-kali mengalami berbagai bagai penderitaan dan kalah dalam peperangan. Pasalnya, mereka sering kali mengandalkan kemampuan sendiri dan terlalu mudah melupakan Tuhan, Sang Raja. Tak heran jika Tuhan sering menghukum mereka, sehingga Bangsa Pilihan Allah itu harus menempuh perjalanan selama 40 tahun dari Mesir menuju Kanaan. Padahal, jarak Mesir ke Kanaan kira-kira 800 km. Kalau ditempuh dengan jalan kaki, hanya sekitar 25 hari.

Ketika dalam kesulitan, Bangsa Israel dengan mudah mohon ampun dan berseru seru memanggi Tuhan. Namun, jika tidak ada masalah, mereka dengan mudah pula menduakan Allah. Hal itu terus berulang, baik dalam perjalanan dari tanah Mesir ke Kanaan, maupun saat berada di tanah Perjanjian. Bangsa ini sering kali merasa tidak percaya diri, juga kadangkala terlalu percaya diri, dikejar-kejar oleh ketakutan, dan dihantui oleh kekalahan, suka bersungut sungut dan terlalu penuntut. Samuel, pemimpin yang tidak bercela itu, tidak henti hentinya menasehati bangsa Israel.

"Tuhan tidak akan membuang umat- Nya. Hanya takutlah akan Tuhan dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu. Tetapi jika kamu terus berbuat jahat, maka kamu akan dilenyapkan, baik kamu maupun rajamu itu [ayat 20-25]." Kita, yang kini hidup di akhir zaman, yang sedang menunggu kedatangan Yesus kedua kali, harus bercermin dari kehidupan Bangsa Israel.

 Ketaatan pasti ada upahnya dan ketidaktaatan ada ganjarannya. Kita harus taat kepada Tuhan, kalau mau hidup kekal. Dan menerima konsekuensinya bila kita tidak taat. Tidak ada istilah kehendak bebas jika mau mengikut Tuhan. Ketaatan itu adalah mutlak. Untuk bisa taat, tentu sekali kita harus mengenal dengan baik siapa Allah kita, melalui firmanNya. (NR)



DOA :
Tuhan Yesus, kami memohon pimpinanMu agar kami tetap setiap dan taat kepadaMu. Tuntun kami agar agar kami tidak tersesat, Amin.