PENGETAHUAN DAN KEBIJAKSANAAN

Filipi 1:3-14


Ranah “kasih” umumnya berkaitan dengan dorongan afektif manusia kepada sesamanya. Namun, dimensi tindakan kasih bukan sekadar suatu perasaan atau emosi belaka. Di dalam dimensi kasih sesungguhnya mengandung pengertian dan pengetahuan.

Rasul Paulus menegaskan bahwa ada hubungan kasih dengan pengetahuan dan pengertian. Kata “pengetahuan” menunjuk kepada wawasan pemikiran, sedangkan kata “pengertian” dimaksudkan sebagai kebijaksanaan. Arti “kebijaksanaan” (hikmat) merupakan kemampuan rohani membuat pertimbangan berdasarkan analisis yang kritis, rasional, dan hati nurani yang murni. Kasih yang suci senantiasa lahir dari wawasan yang mendalam dan pertimbangan hikmat yang murni. Karena itu, di dalam ranah tindakan kasih sesungguhnya mengandung semangat akan kebenaran, pengetahuan, dan hikmat.

Dalam praktik hidup umat percaya sering memahami kasih secara afektif saja. Akibatnya mereka mudah “kasihan” tetapi mengabaikan sikap edukatif. Kasih yang murni senantiasa bersifat menyadarkan, membuka wawasan, dan menghasilkan pertimbangan yang rasional. Dorongan afektif perlu dimurnikan dengan kebijaksanaan sehingga keputusan etis yang diambil bukan sekadar emosi sesaat. Di dalam kasih Kristus, setiap umat mampu menghidupi belarasa Allah yang dilandasi oleh kebenaran, keadilan, dan perdamaian. Kasih membutuhkan pengetahuan dan kebijaksanaan. (Wasiat)


Doa
Kristus, karuniakanlah kasih-Mu yang berlimpah dengan pengetahuan dan kebijaksanaan sehingga kami menjadi pelaku firman. Amin.