Siapa Pemimpin Hidup Kita?


Bangsa dan negara kita saat ini sedang fokus mencari calon pemimpin yang akan menduduki posisi Presiden dan wakil Presiden  yang akan memimpin Indonesia kedepan lebih baik lagi. Mengapa perlu seorang pemimpin? Amsal  29:18 mengatakan: "Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat." Dengan kata lain jika tidak ada firman Tuhan yaitu Allah sendiri maka pengikutnya akan tidak terkendali.

Bacaan kita diawali dengan dialog antara Mikha dari pegunungan Efraim dan ibunya. Mikha mengaku kepada ibunya bahwa ia yang mencuri uang ibunya sebesar 1.100 keping perak ,setelah ia mendengar ibunya mengutuk orang yang mencuri uangnya. Si Ibu bukannya memarahi atau mengutuk Mikha tetapi mengeluarkan kata berkat, akan menguduskan uang tersebut dan akan dibuat patung sesembahan mereka. Mikha mengikuti rencana ibunya serta membuat Efod dan Terafim yang diletakkan dikuil miliknya. Mikha mentahbiskan anak laki-lakinya untuk menjadi imam. Mikha dan ibunya jelas melanggar hukum Tuhan lewat Musa yaitu: jangan mencuri, hormatilah ayah ibumu dan jangan ada ilah lain serta menyembahnya. Belum lagi tindakan memilih dan mentahbiskan imam, tidak setiap orang dapat melakukannya. Ibu dan anak sepakat melawan Tuhan.

Mengapa Mikha dan ibunya melakukan semua itu? Karena pada saat itu tidak ada pemimpin (Raja) di Israel dan rakyat melakukan  apa yang benar menurut pandangan mereka sendiri (17:6). Manusia pada dasarnya tidak ingin diatur oleh Tuhan, mereka ingin bebas dan mengatur diri mereka sendiri. Ingat kisah Adam dan Hawa yang tidak taat kepada Tuhan, tetapi lebih taat kepada Iblis (ular). Kehendak bebas yang Tuhan berikan bukan berarti tanpa aturan. Firman Tuhan harusnya menjadi acuan kita dalam mengambil keputusan apapun dalam hidup kita, apakah itu bersifat pribadi,keluarga,pekerjaan,pelayanan atau tanggungjawab sosial kita. Biarkan Tuhan menjadi pemimpin hidup kita. (SE)

DOA: Ya Tuhan, kiranya Engkau terus memimpin hidupku lewat firmanMu.Amin