Untuk format audio klik disini
MESIAS YANG MENDERITA
Kisah Para Rasul 8:26-40
Tak semua orang bisa menalar dan menerima fakta bahwa
Mesias memang harus menderita. Itulah juga penyebab tidak semua orang, bahkan
orang Israel sendiri, mau menerima Yesus orang Nazaret sebagai Mesias.
Penolakan Israel terjadi karena dua hal. Pertama, mereka melihat Yesus lahir
dan tumbuh dengan begitu sederhana. Kedua, Ia mati dengan cara yang tragis,
disalib seperti penjahat.
Seorang terpandang, yakni sida-sida asal Etiopia, kepala
perbendaharaan Sri Kandake, mempunyai sudut pandang lain. Ia hidup di istana,
dan tak sulit baginya untuk menerima penjelasan Filipus mengenai teks Yesaya
yang ia baca. Seorang Mesias memang harus menderita dan terhina demi manusia,
sama seperti seorang pemimpin atau raja di istana yang memang harus berkorban
demi keselamatan rakyatnya. Bukan sebaliknya, mengorbankan rakyat demi takhta
dan harta. Sang sida-sida ini begitu terpukau dengan kemesiasan Yesus. Ia
menaruh percaya dan harapan kepada-Nya. Karena itu, ia kemudian meminta untuk
dibaptis oleh Filipus; suatu tanda bahwa ia kini menjadi bagian dari komunitas
murid Yesus Kristus.
Penderitaan Kristus dan kehinaan yang Ia tanggung demi manusia dan dunia merupakan cerminan dari kemuliaan sejati. Autentisitas kemuliaan itu bukan karena diri kita dikenakan jubah yang mahal dan diberi mahkota bertatahkan permata, melainkan datang dari hati yang penuh cinta. Oleh cinta itu, kita berjuang untuk kehidupan dan rela berkorban seperti teladan Mesias.(Wasiat)
Doa: Bapa kami yang di surga, mampukan kami menyadari, bahwa pendertiaan anak-Mu Yesus Kristus, menjadi bukti cinta yang besar, bagi kami umat berdosa. Kami mau hidup dalam kesetiaan kepada-Mu, Amin.