Dikacangin
“Kacang rasanya gurih
tapi kenapa dikacangin rasanya perih”. Begitulah meme dan ungkapan populer yang sering kita dengar di kalangan anak
muda jika merasa diabaikan, dicuekin dan tidak dipedulikan oleh teman-temannya.
Mungkin rasa itu juga yang dialami Musa ketika dia menyampaikan pesan dari
Tuhan tapi orang-orang Israel tidak mau mendengarkannya (ayat.8). Padahal yang
Musa sampaikan adalah kabar baik dari Tuhan yang berjanji akan membebaskan
mereka dari perbudakan di Mesir (ayat.5) dan memberikan suatu negeri untuk
menjadi milik mereka (ayat.7). Namun karena diabaikan dan dicuekin oleh
orang-orang Israel itulah, ketika Tuhan menyuruhnya menghadap Firaun (ayat.10)
Musa sempat ragu dan pesimis apakah mungkin bisa membebaskan bangsanya. Mengapa
? Alasannya adalah, jika orang Israel saja tidak mau mendengarkan dia, apalagi
Firaun! Selain itu dia juga tidak pandai bicara/petah lidahnya (ayat.11).
Meski begitu, Tuhan
sungguh amat sabar menghadapi Musa yang kebanyakan alasan dan sedang patah
semangat. Tuhan meyakinkan Musa bahwa DIA akan memperlengkapinya dan dapat
memakai apa saja yang ada pada Musa, seperti tongkat di tangannya, Harun
saudaranya dan bahkan kelemahannya yang tak pandai bicara untuk menggenapi
janjiNya membebaskan bangsa Israel.
Jika Tuhan bisa memakai Musa dengan segala kelemahannya untuk menggenapi janjiNya, Dia pun bisa memakai kita dengan segala kekurangan kita. Tuhan mungkin tidak meminta kita untuk memimpin sebuah bangsa keluar dari perbudakan seperti Musa, tetapi Tuhan ingin menunjukkan apa yang bisa Dia lakukan melalui kita. Jadi meskipun kita tidak bisa melakukan banyak hal, tapi ketika Tuhan membutuhkan kita untuk dipakaiNya, maka janganlah banyak alasan dan jawablah “ya Tuhan aku bersedia” (NC)
Doa
Bapa yang sungguh amat baik, terima kasih sudah mau memakai kami untuk menggenapi janji-Mu, meskipun kami punya banyak kekurangan. Amin.